Selasa, 20 Agustus 2013

Futuuhul ghaib

Tiga hal mutlak bagi seorang Mukmin, dalam segala keadaan, iaitu:
(1) harus menjaga perintah-perintah Allah,
(2) harus menghindar dari segala yang haram,
(3) harus redha dengan takdir Yang Maha Kuasa. Jadi seorang Mukmin, paling tidak, memiliki tiga hal ini. Bererti, ia harus memutuskan untuk ini, dan berbicara dengan diri sendiri tentang hal ini serta mengikat organ-organ tubuhnya dengan ini.
Ikutilah (Sunnah Rasul) dengan penuh keimanan, jangan membuat bid'ah, patuhilah selalu kepada Allah dan Rasul-Nya, jangan melanggar; junjung tinggilah tauhid dan jangan menyekutukan Dia; sucikanlah Dia senantiasa dan jangan menisbahkan sesuatu keburukan pun kepada-Nya. Pertahankan Kebenaran-Nya dan jangan ragu sedikit pun. Bersabarlah selalu dan jangan menunjukkan ketidaksabaran. Beristiqomahlah; berharaplah kepada-Nya, jangan kesal, tetapi bersabarlah. Bekerjasamalah dalam ketaatan dan jangan berpecah-belah. Saling mencintailah dan jangan saling mendendam. Jauhilah kejahatan dan jangan ternoda olehnya. Percantiklah dirimu dengan ketaatan kepada Tuhanmu; jangan menjauh dari pintu-pintu Tuhanmu; jangan berpaling dari-Nya.
Segeralah bertaubat dan kembali kepada-Nya. Jangan merasa jemu dalam memohon ampunan kepada Khaliqmu, baik siang mahupun malam; (jika kamu berlaku begini) niscaya rahmat dinampakkan kepadamu, maka kamu bahagia, terjauhkan dari api neraka dan hidup bahagia di syurga, bertemu Allah, menikmati rahmat-Nya, bersama-sama bidadari di syurga dan tinggal di dalamnya untuk selamanya; mengendarai kuda-kuda putih, bersuka ria dengan hurhur bermata putih dan aneka aroma, dan melodi-melodi hamba-hamba sahaya wanita, dengan kurnia-kurnia lainnya; termuliakan bersama para nabi, para shiddiq, para syahid, dan para shaleh di syurga yang tinggi.
Apabila seorang hamba Allah mengalami kesulitan hidup, maka pertama-tama ia cuba mengatasinya dengan upayanya sendiri. Bila gagal ia mencari pertolongan kepada sesamanya, khususnya kepada raja, penguasa, hartawan; atau bila dia sakit, kepada doktor. Bila hal ini pun gagal, maka ia berpaling kepada Khaliqnya, Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Kuasa, dan berdo'a kepada-Nya dengan kerendah-hatian dan pujian. Bila ia mampu mengatasinya sendiri, maka ia takkan berpaling kepada sesamanya, demikian pula bila ia berhasil kerana sesamanya, maka ia takkan berpaling kepada sang Khaliq.

Kemudian bila tak juga memperolehi pertolongan dari Allah, maka dipasrahkannya dirinya kepada Allah, dan terus demikian, mengemis, berdo'a merendah diri, memuji, memohon dengan harap-harap cemas. Namun, Allah Yang Maha Besar dan Maha Kuasa membiarkan ia letih dalam berdo'a dan tak mengabulkannya, hingga ia sedemikian terkecewa terhadap segala sarana duniawi. Maka kehendak-Nya mewujud melaluinya, dan hamba Allah ini berlalu dari segala sarana duniawi, segala aktiviti dan upaya duniawi, dan bertumpu pada rohaninya.

Pada peringkat ini, tiada terlihat olehnya, selain kehendak Allah Yang Maha Besar lagi Maha Kuasa, dan sampailah dia tentang Keesaan Allah, pada peringkat haqqul yaqin (* tingkat keyakinan tertinggi yang diperolehi setelah menyaksikan dengan mata kepala dan mata hati). Bahawa pada hakikatnya, tiada yang melakukan segala sesuatu kecuali Allah; tak ada penggerak tak pula penghenti, selain Dia; tak ada kebaikan, kejahatan, tak pula kerugian dan keuntungan, tiada faedah, tiada memberi tiada pula menahan, tiada awal, tiada akhir, tak ada kehidupan dan kematian, tiada kemuliaan dan kehinaan, tak ada kelimpahan dan kemiskinan, kecuali kerana ALLAH.

Maka di hadapan Allah, ia bagai bayi di tangan perawat, bagai mayat dimandikan, dan bagai bola di tongkat pemain polo, berputar dan bergulir dari keadaan ke keadaan, dan ia merasa tak berdaya. Dengan demikian, ia lepas dari dirinya sendiri, dan melebur dalam kehendak Allah. Maka tak dilihatnya kecuali Tuhannya dan kehendak-Nya, tak didengar dan tak dipahaminya, kecuali Ia. Jika melihat sesuatu, maka sesuatu itu adalah kehendak-Nya; bila ia mendengar atau mengetahui sesuatu, maka ia mendengar firman-Nya, dan mengetahui lewat ilmu-Nya. Maka terkurniailah dia dengan kurnia-Nya, dan beruntung lewat kedekatan dengan-Nya, dan melalui kedekatan ini, ia menjadi mulia, redha, bahagia, dan puas dengan janji-Nya, dan bertumpu pada firman-Nya. Ia merasa enggan dan menolak segala selain Allah, ia rindu dan senantiasa mengingati-Nya; makin mantaplah keyakinannya pada-Nya, Yang Maha Besar lagi Maha Kuasa. Ia bertumpu pada-Nya, memperolehi petunjuk dari-Nya, berbusana nur ilmu-Nya, dan termuliakan oleh ilmu-Nya. Yang didengar dan diingatnya adalah dari-Nya. Maka segala syukur, puji, dan sembah tertuju kepada-Nya.
Bila kamu abaikan ciptaan, maka: "Semoga Allah merahmatimu," Allah melepaskanmu dari kedirian, "Semoga Allah merahmatimu," Ia mematikan kehendakmu; "Semoga Allah merahmatimu," maka Allah mendapatkanmu dalam kehidupan (baru).
Kini kau terkurniai kehidupan abadi; diperkaya dengan kekayaan abadi; dikurniai kemudahan dan kebahagiaan nan abadi, dirahmati, dilimpahi ilmu yang tak kenal kejahilan; dilindungi dari ketakutan; dimuliakan, hingga tak terhina lagi; senantiasa terdekatkan kepada Allah, senantiasa termuliakan; senantiasa tersucikan; maka menjadilah kau pemenuh segala harapan, dan ibaan pinta orang mewujud pada dirimu; hingga kau sedemikian termuliakan, unik, dan tiada tara; tersembunyi dan terahasia.
Maka, kau menjadi pengganti para Rasul, para Nabi dan para shiddiq. Kaulah puncak wilayat, dan para wali yang masih hidup akan mengerumunimu. Segala kesulitan terpecahkan melaluimu, dan sawah ladang terpaneni melalui do'amu; dan sirnalah melalui do'amu, segala petaka yang menimpa orang-orang di desa terpencil pun, para penguasa dan yang dikuasai, para pemimpin dan para pengikut, dan semua ciptaan. Dengan demikian kau menjadi agen polisi (kalau boleh disebut begitu) bagi kota-kota dan masyarakat.
Orang-orang bergegas-gegas mendatangimu, membawa bingkisan dan hadiah, dan mengabdi kepadamu, dalam segala kehidupan, dengan izin sang Pencipta segalanya. Lidah mereka senantiasa sibuk dengan doa dan syukur bagimu, di manapun mereka berada. Tiada dua orang Mukmin berselisih tentangmu. Duhai, yang terbaik di antara penghuni bumi, inilah rahmat Allah, dan Allahlah Pemilik segala rahmat.

Bila kau melihat dunia ini, berada di tangan mereka, dengan segala hiasan, dan tipuannya, dengan segala bisa mematikannya, yang tampak lembut sentuhannya, padahal, sebenarnya mematikan bagi yang menyentuhnya, mengecoh mereka, dan membuat mereka mengabaikan kemudharatan tipu daya dan janji-janji palsunya - bila kau lihat semua ini - berlakulah bagai orang yang melihat seseorang menuruti nalurinya, menonjolkan diri, dan kerananya, mengeluarkan bau busuk. Bila (dalam situasi semacam itu) kau enggan memerhatikan kebusukannya, dan menutup hidung dari bau busuk itu, begitu pula kau berlaku terhadap dunia; bila kau melihatnya, palingkan penglihatanmu dari segala kepalsuan, dan tutuplah hidungmu dari kebusukan hawa nafsu, agar kau aman darinya dan segala tipu-dayanya, sedang bahagianmu menghampirimu segera, dan kau menikmatinya. Allah telah berfirman kepada Nabi pilihan-Nya: "Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia, untuk Kami uji mereka dengannya, dan kurnia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal." (QS.20 -Thaaha :131).
Lenyaplah dari (pandangan) manusia, dengan perintah Allah, dan dari kedirian, dengan perintah-Nya, hingga kau menjadi bahtera ilmu-Nya. Lenyapnya diri dari manusia, ditandai oleh pemutusan diri sepenuhnya dari mereka, dan pembebasan jiwa dari segala harapan mereka. Tanda lenyapnya diri dari segala nafsu ialah, membuang segala upaya memperolehi sarana-sarana duniawi dan berhubungan dengan mereka demi sesuatu manfaat, menghindarkan kemudharatan; dan tak bergerak demi kepentingan peribadi, dan tak bergantung pada diri sendiri dalam hal-hal yang berkenaan dengan dirimu, tak melindungi atau membantu diri, tetapi memasrahkan semuanya hanya kepada Allah, kerana Ia pemilik segalanya sejak awal hingga akhirnya; sebagaimana kuasaNya, ketika kau masih disusui.

Hilangnya kemahuanmu dengan kehendakNya, ditandai dengan ketak-pernahan menentukan diri, ketakbertujuan, ketakbutuhan, kerana tak satu tujuan pun termiliki, kecuali satu, iaitu Allah. Maka, kehendak Allah mewujud dalam dirimu, sehingga kala kehendakNya beraksi, maka pasiflah organ-organ tubuh, hati pun tenang, fikiran pun cerah, berserilah wajah dan rohanimu, dan kau atasi kebutuhan-kebutuhan bendawi berkat berhubungan dengan Pencipta segalanya. Tangan Kekuasaan senantiasa menggerakkanmu, lidah Keabadian selalu menyeru namamu, Tuhan Semesta alam mengajarmu, dan membusanaimu dengan nurNya dan busana rohani, dan mendapatkanmu sejajar dengan para ahli hikmah yang telah mendahuluimu.

Sesudah ini, kau selalu berhasil menaklukkan diri, hingga tiada lagi pada dirimu kedirian, bagai sebuah bejana yang hancur lebur, yang bersih dari air, atau larutan. Dan kau terjauhkan dari segala gerak manusiawi, hingga rohanimu menolak segala sesuatu, kecuali kehendak Allah. Pada maqam ini, keajaiban dan adialami akan ternisbahkan kepadamu. Hal-hal ini tampak seolah-olah darimu, padahal sebenarnya dari Allah.

Maka kau diakui sebagai orang yang hatinya telah tertundukkan, dan kediriannya telah musnah, maka kau diilhami oleh kehendak Ilahi dan dambaan-dambaan baru dalam kemaujudan sehari-hari. Mengenai maqam ini, Nabi Suci saw, telah bersabda: "Tiga hal yang kusenangi dari dunia - wewangian, wanita (isteri solehah) dan shalat - yang pada mereka menyejukkan mataku." Sungguh, hal-hal dinisbahkan kepadanya, setelah hal-hal itu sirna darinya, sebagaimana telah kami isyaratkan. Allah berfirman: "Aku bersama orang-orang yang patah hati demi Aku."

Allah Yang Maha Tinggi takkan besertamu, sampai kedirianmu sirna. Dan bila kedirianmu telah sirna, dan kau abaikan segala sesuatu, kecuali Dia, maka Allah menyegarbugarkan kamu, dan memberimu kekuatan baru, yang dengan itu, kau berkehendak. Bila di dalam dirimu masih juga terdapat noda terkecil pun, maka Allah meremukkanmu lagi, hingga kau senantiasa patah-hati. Dengan cara begini Ia terus menciptakan kemahuan baru di dalam dirimu, dan bila kedirian masih maujud, maka Dia hancurkan lagi, sampai akhir hayat dan bertemu (liqa') dengan Tuhan. Inilah makna firman Allah: " Aku bersama orang-orang yang putus asa demi Aku, " Dan makna kata: "Kedirian masih maujud" ialah kemasih-kukuhan dan kemasih puasan dengan keinginan-keinginan barumu. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman kepada Nabi Suci saw: "Hamba-Ku yang beriman senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku, dengan mengerjakan shalat-shalat sunnah yang diutamakan, sehingga Aku mencintainya, dan apabila Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi telinganya, dengannya ia mendengar, dan menjadi matanya, dengannya ia melihat, dan menjadi tangannya, dengannya ia bekerja, dan menjadi kakinya, dengannya ia berjalan." Tak diragukan lagi, beginilah keadaan fana.

Maka Dia menyelamatkanmu dari kejahatan makhluq-Nya, dan menenggelamkanmu ke dalam samudera kebaikanNya; sehingga kau menjadi pusat kebaikan, sumber rahmat, kebahagiaan, kenikmatan, kecerahan, kedamaian, dan kesentosaan. Maka fana (penafian diri) menjadi tujuan akhir, dan sekaigus dasar perjalanan para wali. Para wali terdahulu, dari berbagai maqam, senantiasa beralih, hingga akhir hayat mereka, dari kehendak peribadi kepada kehendak Allah. Kerana itulah mereka disebut badal (sebuah kata yang diturunkan dari badala, yang bererti: berubah). Bagi peribadi-peribadi ini, menggabungkan kehendak peribadi dengan kehendak Allah, adalah suatu dosa.

Bila mereka lalai, terbawa oleh tipuan perasaan dan ketakutan, maka Allah Yang Maha Besar menolong mereka dengan kasih sayangNya, dengan mengingatkan mereka sehingga mereka sedar dan berlindung kepada Tuhan, kerana tak satu pun mutlak bersih dari dosa kehendak, kecuali para malaikat. Para malaikat senantiasa suci dalam kehendak, para Nabi senantiasa terbebas dari kedirian, sedang para jin dan manusia yang dibebani pertanggung jawaban moral, tak terlindungi. Tentu, para wali terlindung dari kedirian, dan para badal dari kekotoran kehendak. Kendati mereka tak bisa dianggap terbebas dari dua keburukan ini, kerana mungkin bagi mereka berkecenderung kepada dua kelemahan ini, tapi Allah melimpahi rahmatNya dan menyedarkan mereka.
Keluarlah dari kedirian, jauhilah dia, dan pasrahkanlah segala sesuatu kepada Allah, jadilah penjaga pintu hatimu, patuhilah senantiasa perintah-perintah-Nya, hormatilah larangan-larangan-Nya, dengan menjauhkan segala yang diharamkan-Nya. Jangan biarkan kedirianmu masuk ke dalam hatimu, setelah keterbuanganmu. Mengusir kedirian dari hati, haruslah disertai pertahanan terhadapnya, dan menolak pematuhan kepadanya dalam segala keadaan. Mengizinkan ia masuk ke dalam hati, bererti rela mengabdi kepadanya, dan berintim dengannya. Maka, jangan menghendaki segala yang bukan kehendak Allah. Segala kehendak yang bukan kehendak Allah, adalah kedirian, yang adalah rimba kejahilan, dan hal itu membinasakanmu, dan penyebab keterasingan dari-Nya. Kerana itu, jagalah perintah Allah, jauhilah larangan-Nya, berpasrahlah selalu kepada-Nya dalam segala yang telah ditetapkan-Nya, dan jangan sekutukan Dia dengan sesuatu pun. Jangan berkehendak diri, agar tak tergolong orang-orang musyrik. Allah berfirman: "Barang siapa mengharap penjumpaan (liqa') dengan Tuhannya, maka hendaklah mengerjakan amal saleh dan tidak menyekutukanNya." (QS 18.Al Kahfi: 110)

Kesyirikan tak hanya penyembahan berhala. Pemanjaan nafsu jasmani, dan menyamakan segala yang ada di dunia dan akhirat dengan Allah, juga syirik. Sebab selain Allah adalah bukan Tuhan. Bila kau tenggelamkan dalam sesuatu selain Allah bererti kau menyekutukan-Nya. Oleh sebab itu, waspadalah, jangan terlena. Maka dengan menyendiri, akan diperolehi keamanan. Jangan menganggap dan mengklaim segala kemaujudan atau maqam-mu, berkat kau sendiri. Maka, bila kau berkedudukan, atau dalam keadaan tertentu, jangan membicarakan hal itu kepada orang lain. Sebab dalam perubahan nasib yang terjadi dari hari ke hari, keagungan Allah mewujud, dan Allah mengantarai hamba-hambaNya dan hati-hati mereka. Bisa-bisa yang kau percakapkan, sirna darimu, dan yang kau anggap abadi, berubah, hingga kau dimalukan di hadapan yang kau ajak bicara. Simpanlah pengetahuan ini dalam lubuk hatimu, dan jangan perbincangkan dengan orang lain. Maka jika hal itu terus maujud, maka hal itu akan membawa kemajuan dalam pengetahuan, nur, kesedaran dan pandangan. Allah berfirman: "Segala yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan terlupakan, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya, atau yang sepertinya. Tidakkah kamu ketahui bahawa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS 2.Al Baqarah: 106)

Jangan menganggap Allah tak berdaya dalam sesuatu hal, jangan menganggap ketetapan-Nya tak sempurna, dan jangan sedikit pun ragu akan janji-Nya. Dalam hal ini ada sebuah contoh luhur dalam Nabi Allah. Ayat-ayat dan surah-surah yang diturunkan kepadanya, dan yang dipraktikkan, dikumandangkan di masjid-masjid, dan termaktub di dalam kitab-kitab. Mengenai hikmah dan keadaan rohani yang dimilikinya, ia sering mengatakan bahawa hatinya sering tertutup awan, dan ia berlindung kepada Allah tujuh puluh kali sehari. Diriwayatkan pula, bahawa dalam sehari ia dibawa dari satu hal ke hal lain sebanyak seratus kali, sampai ia berada pada maqam tertinggi dalam kedekatan dengan Allah. Ia diperintahkan untuk meminta perlindungan kepada Allah, kerana sebaik-baik seorang hamba iaitu berlindung dan berpaling kepada Allah. Kerana, dengan begini, ada pengakuan akan dosa dan kesalahannya, dan inilah dua macam mutu yang terdapat pada seorang hamba, dalam segala keadaan kehidupan, dan yang dimilikinya sebagai pusaka dari Adam as., 'bapak' manusia, dan pilihan Allah.

Berkatalah Adam a.s.: "Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tak mengampuni kami, dan merahmati kami, niscaya kami akan termasuk orang-orang yang merugi." (QS. 7.Al-A'raaf: 23). Maka turunlah kepadanya cahaya petunjuk dan pengetahuan tentang taubat, akibat dan tentang hikmah di balik peristiwa ini, yang takkan terungkap tanpa ini; lalu Allah berpaling kepada mereka dengan penuh kasih sayang, sehingga mereka bisa bertaubat.

Dan Allah mengembalikannya ke hal semua, dan beradalah ia pada peringkat wilayat yang lebih tinggi, dan ia dikurniai maqam di dunia dan akhirat. Maka menjadilah dunia ini tempat kehidupannya dan keturunannya, sedang akhirat sebagai tempat kembali dan tempat peristirehatan abadi mereka. Maka, ikutilah Nabi Muhammad Saw., kekasih dan pilihan Allah, dan nenek moyangnya, Adam, pilihan-Nya - keduanya adalah kekasih Allah - dalam hal mengakui kesalahan dan berlindung kepada-Nya dari dosa-dosa, dan dalam hal bertawadhu' dalam segala keadaan kehidupan.
Bila kau berada dalam hal tertentu, jangan mengharapkan hal yang lain, baik yang lebih tinggi mahupun yang lebih rendah. Jadi bila kau berada di pintu gerbang istana Raja, jangan berkeinginan untuk masuk ke istana itu, kecuali terpaksa. Yang dimaksud dengan terpaksa ialah diperintah terus-menerus. Dan jangan menganggapnya sebagai izin masuk, kerana mungkin saja Raja menjebakmu. Tapi, bersabarlah, sampai kau benar-benar dipaksa memasukinya oleh sang Raja. Dengan demikian, sang Raja takkan menghukummu, kerana Dia sendiri menghendakinya. Jika kau toh dihukum, tentu disebabkan oleh keburukan kehendak, kerakusan, ketaksabaran, kekurang ajaran, dan keinginanmu untuk berpuas dengan keadaan kehidupanmu. Bila kau harus masuk ke dalamnya kerana terpaksa, masuklah dengan penuh ketenangan dan ketundukan pandangan, bersikaplah yang layak dan indahkanlah semua perintah-Nya dengan sepenuh jiwa tanpa mengharapkan kemajuan dalam tingkat kehidupan. Allah berfirman kepada Rasul pilihan-Nya : "Dan janganlah engkau tujukan kedua matamu kepada yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka sebagai hiasan hidup, untuk Kami uji mereka dengannya. Dan kurnia Tuhanmu lebih baik dan abadi." (QS 20. Thaahaa: 131)

Dengan firman-Nya: "Dan kurnia Tuhanmu lebih baik dan abadi". Allah memperingatkan Nabi pilihan-Nya, agar menghargai hal yang ada, dan mensyukuri kurnia-kurnia-Nya. Dengan kata lain, perintah ini adalah sebagai berikut: "Segala yang telah Aku kurniakan kepadamu - kebaikan, kenabian, ilmu, keredhaan, kesabaran, kerajaan agama, dan jihad di jalanKu - lebih baik dan lebih berharga berbanding semua yang Kuberikan kepada yang lain." Jadi, segala kebaikan terletak pada menghargai dan mensyukuri keadaan yang ada, dan menghindarkan selainnya, kerana hal semacam itu merupakan ujian dari-Nya. Jadi bila sesuatu telah ditentukan-Nya bagimu, tentu sesuatu itu akan datang kepadamu, suka atau tidak suka. Kerananya, sungguh tak patut, bila kekurang layakan dan kerakusan terwujud padamu, kedua-duanya tertolak oleh akal dan ilmu. Dan jika sesuatu itu ditakdirkan-Nya bagi orang lain, mengapa kau bersusah payah meraih sesuatu yang tak bisa kau raih? Dan jika sesuatu tak diturunkan-Nya kepada siapapun, hanya sebagai ujian, mana mungkin seorang arif menyukainya dan berupaya keras meraih itu? Terbuktilah, bahawa seluruh kebaikan dan keselamatan terletak pada menghargai keadaan yang ada. Maka, bila kau dinaikkan ke tingkat atas, sampai ke atap istana, maka kau sebagaimana telah kami nyatakan, mesti sedar diri, tenang, dan baik-laku. Kau mesti berbuat lebih dari ini, sebab kau kini lebih dekat kepada sang Raja, dan lebih dekat kepada mara bahaya.

Maka, jangan menginginkan perubahan keadaan yang ada padamu. Nah, kau tak punya pilihan dalam masalah ini, sebab hal itu mendorong ketak bersyukuran atas rahmat-rahmat yang ada, dan cita semacam ini menjadikan terhina, baik di dunia mahupun di akhirat. Maka berlakulah sebagamana yang telah kami nasihatkan kepadamu, sampai kau dikurnia oleh Allah maqam yang teguh, dan takkan tergoyahkan dengan segala tanda dan isyaratnya. Kerana itu, tambatkanlah padanya dan jangan biarkan dirimu lepas darinya. (Keadaan perubahan rohani) adalah milik para wali, sedang maqam (peringkat rohani) adalah milik para badal.
KehendakNya terwujud, secara kasyaf (penglihatan ruhani) dan musyahida (pengalaman-pengalaman ruhani), pada para wali dan badal, yang tak terjangkau nalar manusia dan kebiasaan. Perwujudan ini terbentuk: jalal (keagungan), dan jamal (keindahan). Jalal menghasilkan kegelisahan, pemahaman yang menggundahkan, dan sedemikian menguasai hati, sehingga gejala-gejalanya tampak pada jasmani. Diriwayatkan bila Rasulullah shalat, dari hatinya terdengar gemuruh, bak air mendidih di dalam ketel, kerana intensiti ketakutan yang timbul dari penglihatan beliau akan Kekuasaan dan KebesaranNya. Diriwayatkan bahawa pilihan Allah, Nabi Ibrahim as dan Umar sang Khalifah ra, juga mengalami keadaan yang serupa.

Mengalami perwujudan keindahan Ilahi merupakan refleksiNya pada hati manusia yang mewujudkan nur, keagungan, kata-kata manis, ucapan penuh kasih-sayang, dan kegembiraan atas kelimpahan kurniaNya, maqam yang tinggi, dan keakraban denganNya -- yang kepadaNya segala urusan mereka kembali -- dan atas takdir yang telah ditetapkanNya jauh di masa lampau. Inilah kurnia dan rahmatNya, dan pengukuhan atas mereka di dunia ini, sampai waktu tertentu. Ini dilakukan agar mereka tak melampaui kadar cinta yang layak dalam keinginan mereka akan hal itu, dan kerananya, hati mereka takkan berputus asa, kendati mereka jumpai berbagai hambatan atau bahkan terkulaikan oleh hebatnya ibadah mereka sampai datangnya kematian. Ia melakukan ini berdasarkan kelembutan, kasih sayang dan kehormatan, juga untuk melatih agar hati mereka lembut, kerana Dia bijaksana, mengetahui, lembut terhadap mereka. Diriwayatkan, bahawa Nabi saw. Sering berkata kepada Hadhrat Bilal sang muadzin: "Wahai Bilal, gembirakanlah hati kami," Maksud beliau, hendaklah ia serukan azan agar beliau bisa shalat, guna merasakan perwujudan-perwujudan rahmat Ilahi, sebagaimana telah kita bicarakan. Itulah sebabnya Nabi saw bersabda: "Dan mataku sejuk, bila aku shalat."

Sungguh tiada sesuatu, kecuali Allah, sedang dirimu adalah tandanya. Kedirian manusia bertentangan dengan Allah. Segala suatu patuh kepada Allah dan milik Allah, demikian pula dengan kedirian manusia, sebagai makhluk sekaligus milikNya. Kedirian manusia itu pongah, darinya tumbuh dambaan-dambaan palsu. Nah, jika kau menyatu dengan kebenaran, dengan menundukkan dirimu sendiri, maka kau menjadi milik Allah dan menjadi musuh dirimu sendiri. Allah telah bersabda kepada Nabi Daud as: "Wahai Daud, Akulah tujuan hidupmu, yang tak mungkin kau elakkan. Kerananya berpegang teguhlah kepada tujuan yang satu ini; beribadahlah sebenar-benarnya, sampai kau menjadi lawan keakuanmu, semata-mata kerana Aku." Maka keakrabanmu dengan Allah dan pengabdianmu kepadaNya menjadi kenyataan. Lalu kau peroleh bahagianmu nan suci sungguh menyenangkan. Dengan demikian kau dicintai dan terhormat, dan segala sesuatu mengabdi dan takut kepadamu, kerana semua tunduk kepada Tuhan mereka, dan selaras denganNya, kerana Dia adalah Pencipta mereka, dan mereka mengabdi kepadaNya.

Firman Allah: "Dan tak ada sesuatu pun melainkan bartasbih memujiNya, tetapi kamu tak mengerti tasbih mereka." (QS 17:44). Maka segala sesuatu di alam raya ini menyedari keredhaanNya, dan mentaati perintah-perintahNya. Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Agung berfirman: "Lalu Ia berkata kepadanya dan kepada bumi, 'Hendaklah kamu berdua datang dengan suka ataupun terpaksa', Keduanya menjawab, 'Kami datang dengan suka hati.'" (QS 41:11). Jadi, segala pengabdian kepadaNya terletak pada penentangan terhadap kedirian. Allah berfirman: "Dan janganlah engkau turuti hawa nafsumu, kerana ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah." (QS 38:26). Ia juga berfirman: "Hindarilah hawa nafsumu, kerana sesungguhnya tak ada sesuatu pun yang menentangKu di seluruh kerajaanKu, kecuali nafsu jasmani manusia." Suatu ketika Abu Yazid Bustami bermimpi bertemu Allah, dan bertanya kepadaNya: "Bagaimana cara menjumpaiMu ?" JawabNya: "Buanglah keakuanmu dan berpalinglah kepadaKu". "Lalu", lanjut sang Sufi, "aku keluar dari diriku bagai seekor ular keluar dari selongsong tubuhnya." Jadi, segala kebajikan terletak pada memerangi kedirian dalam segala hal dan segala keadaan. Kerana itu, jika berada pada kesalehan, tundukkanlah kedirian, hingga kau terbebas dari hal-hal terlarang dan syubhah *) dari pertolongan mereka, dari ketergantungan kepada mereka, dari rasa takut terhadap mereka atau dari rasa iri terhadap milikan duniawi mereka. (* Syubhah: sesuatu yang meragukan ehwal halal atau haramnya). Lalu jangan mengharapkan sesuatu dari mereka, baik hadiah, kemurahan, atau pun sedekah. Kerananya bila kau bergaul dengan seorang kaya, jangan mengharapkan kematiannya demi mewarisi hartanya,. Maka, bebaskanlah dirimu dari ikatan makhluk, dan anggaplah mereka itu pintu gerbang yang membuka dan menutup., atau pohon yang kadang berbuah dan kadang tidak. Ketahuilah, peristiwa semacam itu terjadi oleh satu pelaksana, dirancang oleh satu perancang, dan Dialah Allah, sehingga kau beriman pada Keesaan Allah.

Jangan pula melupakan upaya manusiawi, agar tak menjadi korban keyakinan kaum fatalis (Jabariyyah), dan yakinlah bahawa tak suatu pun terwujud, kecuali atas izin Allah Ta'ala. Kerana itu, jangan Anda puja upaya manusiawi, kerana yang demikian ini melupakan Tuhan, dan jangan berkata bahawa tindakan-tindakan manusia berasal dari sesuatu. Bila demikian, bererti kau tak beriman, dan termasuk dalam golongan Qadariyyah. Hendaknya kau katakan, bahawa segala aksi makhluk adalah milik Allah, inilah pandangan yang telah diturunkan kepada kita lewat keterangan-keterangan yang berhubungan dengan masalah pahala dan hukuman.

Dan laksanakan perintah-perintah Allah yang berkenaan dengan mereka (manusia), dan pisahkanlah bahagianmu sendiri dari mereka dengan perintahNya pula, dan jangan melampaui batas ini, kerana hukum Allah itu pasti menentukanmu dan mereka; jangan menjadi penentu diri sendiri. Kemaujudanmu bersama mereka merupakan takdirNya. TakdirNya merupakan 'kegelapan', maka masukilah 'kegelapan' ini dengan pelita sekaligus penentu; iaitu Kitab Allah (Al Qur'an) dan Sunnah Rasul. Jangan tinggalkan kedua-duanya. Tapi bila di dalam fikiranmu melintas suatu gagasan, atau kau menerima ilham, maka tundukkanlah mereka kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasul.

Bila kau dapati larangan dari Al Qur'an dan Sunnah Rasul tentang yang terlintas pada benakmu dan yang kau terima melalui ilham, maka kau mesti menjauhi gagasan dan ilham semacam itu. Yakinilah bahawa gagasan dan ilham itu berasal dari setan yang terlaknat. Dan jika Kitab Allah dan Sunnah Rasul membolehkan gagasan dan ilham itu - semisal pemenuhan keinginan-keinginan yang dibolehkan hukum, seperti makan, minum, berpakaian, menikah, dan lain-lain - maka jauhilah pula gagasan dan ilham itu, jangan menerimanya. Ketahuilah, hal itu merupakan dorongan haiwanimu, kerananya, tentanglah dan musuhilah hal itu.

Bila kau dapati tiadanya larangan atau pembolehan di dalam Kitab Allah dan Sunnah Rasul, tentang yang kau terima, dan kau tak mengerti -semisal kau diminta pergi ke tempat tertentu, atau menemuhi seseorang yang saleh, padahal melalui kurnia ilmu dan pencerahan dari Allah kepadamu, kau tak perlu pergi ke tempat itu, atau menemui si orang saleh itu maka bersabarlah, jangan dulu melakukan sesuatu, dan bertanyalah kepada dirimu sendiri: "Benarkah ini ilham dari Allah dan mesti aku laksanakan ?" Adalah Sunnah Allah, mengulang-ulang ilham semacam itu, dan memerintahkanmu untuk segera berupaya atau menyibakkan isyarat semacam itu bagi para ahli hikmah - suatu isyarat yang hanya bisa dimengerti oleh para wali yang arif dan para badal yang teguh. Kerana itu, kau mesti tak segera berbuat, sebab kau tak tahu akibat dan tujuan akhir urusan, cubaan, bahaya dan sesuatu rancangan ghaib dariNya.

Maka bersabarlah, sampai Allah Sendiri melakukannya bagimu. Bila tindakan itu atas kehendakNya, dan kau dihantarkn ke maqam itu, maka bila cubaan menghadangmu, kau akan melewatinya dengan selamat, kerana Allah takkan menghukummu atas tindakan yang dikehendakiNya sendiri, namun Ia akan menghukummu atas keterlibatan langsungmu dalam kemaujudan suatu hal.

Mentaati perintah itu meliputi dua hal. Pertama, mengambil dari sarana penghidupan duniawi sebatas keperluanmu, dan mesti menghindari segala pemanjaan kesenangan jasmani, rampungkanlah semua tugas-tugasmu, dan ikatlah dirimu kepada penghalauan segala dosa, yang nyata dan yang tersembunyi. Kedua, berhubungan dengan perintah-perintah tersembunyi, yakni Allah tak menyuruh hambaNya untuk mengerjakan sesuatu, dan tak pula melarangnya. Perintah seperti ini berkaitan dengan hal-hal yang padanya tak ada hukum yang jelas; yakni hal-hal yang tak tergolong terlarang dan tak terwajibkan, dengan kata lain 'tak jelas', yang di dalamnya manusia diberi kebebasan penuh untuk bertindak, dan hal ini disebut mubah. Dalam hal ini tak boleh mengambil prakarsa, tetapi menunggu perintah yang bertalian dengannya. Bila menerima perintah itu, ia taati. Dengan demikian semua gerak dan diamnya menjadi demi Allah.

Jika ada kejelasan hukumnya, ia bertindak selaras dengannya. Bila tak ada kejelasan hukumnya, ia bertindak atas dasar perintah-perintah tersembunyi. Melalui ini, ia menjadi seteguh orang memperolehi hakikat. Bila kau telah sampai pada kebenarannya kebenaran, yang disebut pencelupan (mahwu) atau peleburan (fana), bererti kau berada pada maqam badal yang patah hati demi Dia, suatu keadaan yang dimiliki muwahhid, orang yang tercerahkan ruhaninya, orang arif, yang adalah amir para amir, pengawas dan pelindung umat, khalifah dati Yang Maha Pengasih, kepercayaanNya (alaihimussalam).

Untuk mentaati perintah, kau harus melawan kedirianmu, dan bebas dari ketergantungan kepada segala kemampuan dan kekuatan, dan mutlak harus terhindar dari segala kemahuan dan tujuan duniawi dan ukhrawi. Dengan demikian, kau menjadi abdi Sang Raja, bukan abdi kerajaanNya, bukan abdi perintahNya, bukan pula abdi kedirian. Kau seperti bayi dalam asuhan alam, atau mayat yang dimandikan, atau pesakit tak sedarkan diri di hadapan sang doktor, dalam segala hal yang berada di luar wilayah perintah dan larangan.
Apabila timbul di dalam benakmu keinginan untuk kahwin, padahal kau fakir dan miskin, dan kau tak mampu memenuhinya, maka bersabarlah dan berharaplah senantiasa akan kemudahan dari-Nya, yang membuatmu berkeinginan seperti itu, atau yang mendapati keinginan semacam itu di dalam hatimu, niscaya Ia akan menolongmu, (entah dengan menghilangkan keinginan itu darimu) atau dengan memudahkanmu menanggung beban hidupmu itu, dengan mengurniaimu kecukupan, mencerahkanmu dan memudahkanmu di dunia dan akhirat. Lalu Allah akan menyebutmu sabar dan mahu bersyukur, kerana kesabaranmu dan keredhaanmu atas ketentuan-Nya. Maka ditingkatkan-Nya kesucian dan kekuatanmu. Dan Allah berjanji untuk senantiasa menambah kurnia-Nya atas orang-orang yang bersyukur, sebagaimana firman-Nya : "Se- sungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)

Maka bersabarlah, tentanglah hawa nafsumu, dan berpegang teguhlah pada perintah-perintah-Nya. Redhalah atas takdir Yang Maha Kuasa, dan berharaplah akan redha dan kurnia-Nya. Sungguh Allah sendiri telah berfirman: "Hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan menerima ganjaran mereka tanpa batas." (QS. Az Zumar : 10)
Apabila Allah Yang Maha Agung melimpahimu kekayaan, dan kekayaan itu memalingkanmu dari kepatuhan kepadaNya, nescaya Ia memisahkanmu dari Nya di dunia dan di akhirat. Mungkin juga Ia mencabut kurniaNya darimu, menjadikanmu papa dan melarat, sebagai hukuman atas kepalinganmu dari Sang Pemberi, dan keterpesonaanmu akan kurniaNya.

Tetapi, bila kau senantiasa patuh kepadaNya, dan tak terpengaruh oleh kekayaan itu, Allah akan menambahkan kurniaNya kepadamu, dan sedikit pun takkan menguranginya. Harta adalah abdimu, dan kau adalah abdi Sang Raja. Kerana itu, hidup di dunia ini berada di bawah kasih sayangNya, dan hidup di akhirat terhormat dan abadi, bersama-sama para shiddiq, para syahid, dan para shaleh.
Jangan berupaya menjarah sesuatu rahmat, dan jangan pula berupaya menangkis datangnya sesuatu bencana. Rahmat akan datang kepadamu jika ia sudah ditakdirkan untukkmu, baik kau suka atau pun tak suka. Bencana akan menimpamu, jika itu takdir bagimu, entah suka atau tak suka, dan kau cuba menangkisnya dengan do'a, atau menghadapinya dengan kesabaran dan keteguhan hati demi mendapatkan keredhaanNya.

Berpasrahlah dalam segala hal, agar Ia bertindak melalui dirimu. Jika itu suatu rahmat, bersyukurlah. Dan jika itu suatu bencana, bersabarlah, atau cuba tumbuhkanlah kesabaran dan keterikatan dengan Allah dan keredhaanNya.

Atau cuba rasakanlah rahmatNya di dalam bencana ini, atau menyatulah sedapat mungkin denganNya lewat hal ini, lewat semua sarana spiritual yang kau miliki. Di dalamnya, kau akan digerakkan dari satu maqam ke maqam yang lain dalam perjalananmu menuju Allah, iaitu dalam upaya mentaati dan berakrab dengan perintah sehingga kau dapat berjumpa dengan yang Maha Besar.

Lalu, kau ditempatkan di maqam yang sebelumnya telah dicapai oleh para Shiddiq, para syahid dan para shaleh. Maknanya, kau mencapai keakraban sedemikian rupa dengan Allah hingga memungkinkanmu melihat maqam orang-orang yang telah mendahuluimu menghadap Sang Raja, Penguasa Kerajaan yang Agung, dan orang-orang yang dekat denganNya dan telah menerima segala kenyamanan, kesenangan, keamanan, kehormatan dan rahmat dariNya.

Biarkanlah bencana itu datang, dan jangan rintangi jalannya. Jangan menghadapinya dengan doa. Jangan merasa gundah atas kedatangan dan penghampirannya, kerana panas apinya tak lebih mengerikan daripada kobaran api neraka.

Mengenai manusia terbaik, dan yang terbaik di atas bumi, dan di kolong langit ini, Rasulullah Muhammad saw, diriwayatkan, bersabda: "Sungguh, api neraka akan berseru kepada orang-orang beriman 'Wahai mu'min, cepatlah berlalu kerana cahayamu mematikan nyala apiku' "

Nah, bukanlah nur seorang mu'min yang mematikan nyala api neraka itu, adalah cahaya yang kita temui padanya di dunia ini, dan yang membedakan yang patuh kepada Allah dan yang kafir ? Cahaya inilah yang memadamkan kobaran bencana. Sedang kesejukan kesabaranmu dan kepatuhanmu kepada Allahlah yang memadamkan panas yang bakal menimpamu.

Jadi, bencana yang menimpamu bukanlah untuk menghancurkanmu, tapi mengujimu, mengukuhkan imanmu, menguatkan pilar-pilar keyakinanmu, dan memberimu secara rohani, khabar baik dariNya tentang kehendakNya atasmu. Allah berfirman : "Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antaramu; dan agar kami nyatakan hal ehwal kalian. " (QS: 47:31).

Nah, bila keimananmu dengan Allah terbukti dan sedemikian sesuai dengan ketentuanNya - dan hal ini berkat pertolonganNya - maka kau meski tetap bersabar, serasi denganNya dan penuh taat kepadaNya. Jangan biarkan segala pelanggaran terhadap perintah dan laranganNya, baik oleh dirimu sendiri mahupun orang lain. Bila datang perintahNya, dengarkanlah dengan saksama dan segeralah melaksanakannya. Bertindaklah, jangan diam, jangan pasif di hadapan takdir Yang Maha Kuasa, tapi curahkanlah kekuatanmu dan berupayalah memenuhi perintah itu.

Jika kau tak mampu melaksanakan perintah itu, jangan membuang-buang waktu, segeralah kembali kepada Allah. Berlindunglah kepadaNYa, rendahkanlah dirimu di hadapanNYa, mohonlah ampunanNya. Cuba carilah sebab ketakmampuanmu melaksanakan perintahNya, dan untuk terjauhkan dari berbangga atas kepatuhanmu kepadaNya. Mungkin ketakmampuanmu ini disebabkan oleh prasangka-prasangka buruk, atau oleh sikap tak layakmu dalam kepatuhanmu kepadaNya atau oleh kebanggaanmu, atau oleh kebertumpuanmu pada daya upayamu sendiri, atau oleh perbuatanmu sendiri menyekutukanNya dengan dirimu sendiri atau dengan makhlukNya. Akibatnya, Ia menjauhkanmu dari pintuNya dan menolak kepatuhanmu kepadaNYa. Lalu Ia tutup pintu pertolongan bagimu, Ia palingkan kemurahan wajahNya dari dirimu. Ia menjadi marah kepadaMu, dan menjauhkan diri darimu. DibiarkanNya, kau sibuk dengan cubaan-cubaanmu di dunia ini, dengan kedirianmu. Tak tahukah kau, bahawa hal ini membuatmu lupa akan Tuhanmu, dan menutupimu dari penglihatanNya, Ia yang telah menciptakanmu, memeliharamu, dan mengurniaimu sedemikian banyak ni'mat. Waspadalah agar segala sesuatu selain Allah ini tak memisahkanmu dariNya. Maka, jangan mengutamakan sesuatu selain Allah, sebab Dia menciptakanmu semata-mata untuk beribadah kepadaNya. Maka janganlah berlaku aniaya terhadap diri sendiri, sehingga disibukkan oleh segala yang bukan perintahNya. Yang demikian itu, menjerumuskanmu ke dalam api neraka yang bahan bakarnya manusia dan bebatuan, dan kau pasti menyesal, tapi penyesalanmu tiada guna dan kau berdalih, tapi tiada dalih yang diterima. Kau menangis minta pertolongan, tapi takkan ada pertolongan. Kau cuba menyenangkan Allah, tapi sia-sia.

Kau minta dikembalikan ke dunia, untuk mempersiapkan bekal dan menebus kesalahan, tapi sia-sia. Kasihanilah dirimu, dan gunakanlah segala sarana untuk mengabdi kepada Tuhanmu, seperti akalmu, keimananmu, kecerahan ruhanimu, dan ilmu yang dikurniakan kepadamu. Dan berupayalah menerangi lingkunganmu dengan cahaya ini semua di tengah-tengah kehampaan tujuan. Pegang teguhlah semua perintah dan larangan Allah, dan lewatilah, di bawah petunjuk keduanya, jalan menuju Tuhanmu, Ia yang telah menciptakan dan menumbuhkanmu. Jangan kufur ni'mat kepadaNya, Ia yang telah menciptakanmu dari debu, dan dari setitis mani dijadikanNya kau seorang manusia sempurna. Janganlah menghendaki yang bukan perintahNya, dan jangan menganggap sesuatu itu buruk, bila tak tegas-tegas diharamkanNya. Bila kau serasi dengan perintahNya, seluruh makhluk hormat kepadamu. Bila kau menghinakan segala yang dilarang oleh Allah, maka segala yang tak nampak lari menjauhimu, di manapun kau berada. Allah telah berfirman : " Wahai bani Adam, Akulah Allah, tak ada ilah (sesembahan) selain Aku. Bila Aku katakan 'Jadilah', maka ia akan maujud. Patuhilah Aku, maka akan Kusempurnakan kamu, sehingga bila kau berkata 'Jadilah', ia akan maujud. "

"Wahai bumi, hormatilah orang-orang yang memujiku, dan susahkanlah orang-orang yang memujamu."

Maka, bila datang sesuatu yang diharamkanNya, berlakulah bagai seorang yang longlai sendi-sendi tulangnya, yang kehilangan kekuatan jasmaninya, yang remuk hatinya, yang tak berghairah, yang terlepas dari pesona-pesona duniawi dan dari segala nafsu haiwani, bak pelataran gelap nan tak terurus, bak gedung tak berpenghuni yang atapnya sudah jebol, yang di dalamnya tak ada jejak-jejak kemaujudan haiwani. Berlakulah bagai seorang tuli sejak lahir, bagai seorang buta sejak lahir, seakan bibirmu penuh bengkak nan ngeri, seakan lidahmu bisu dan kasar, seakan gigimu bernanah penuh nyeri dan tanggal, seakan kedua tanganmu lumpuh dan tak kuasa memegang sesuatupun, seakan kakimu gemetar dan penuh luka, seakan kemaluanmu lumpuh seolah perutmu kekenyangan, seakan akalmu gila, dan tubuhmu seakan mayat tengah diangkut ke kubur.

Maka, kau mesti segera mendengarkan dan menunaikan semua perintahNya, sebagaimana kau mesti enggan tak berghairah terhadap semua yang diharamkanNya, dan berlaku bagai mayat, pasrahlah terhadap ketentuanNya. Nah, teguklah sirup ini, ambillah ubat ini, dan aturlah makanmu, agar kau terbebas dari kedirian, sembuhkanlah dirimu dari segala penyakit dosa, dan lepaskanlah dirimu dari belenggu nafsu, dan dengan demikian terperbaruilah dirimu menjadi peribadi yang ruhaninya sihat dan sempurna.
Wahai budak nafsu! Jangan mengkalim bagi dirimu sendiri maqam para rabbani. Kau adalah pemuja nafsu, sedang mereka adalah penyembah Allah. Dambaanmu adalah dunia, sedang dambaan mereka adalah akhirat. Matamu hanya melihat dunia ini, sedang mata mereka melihat Tuhan bumi dan langit. Kau pencinta ciptaan, sedang mereka pencinta Allah. Hatimu terpaut pada yang di bumi, sedang hati mereka terpaut pada Tuhan Arsy. Kau adalah korban segala yang kau lihat, sedang mereka tak melihat segala yang kau lihat. Mereka hanya melihat sang Pencipta segalanya, yang tak mungkin terlihat (oleh mata-mata ini). Orang-orang ini meraih tujuan hidup mereka, dan keselamatan mereka terjamin, sedang kau tetap menjadi korban nafsu duniawi.

Orang-orang ini lepas dari ciptaan, nafsu duniawi dan kedirian. Dengan demikian, mereka melicinkan jalan bagi penghampiran mereka kepada Tuhan Yang Maha besar, yang menganugerahi mereka kekuatan untuk meraih kemaujudan yang baik; kepatuhan kepada Tuhan. Inilah redha Allah, yang dianugerahkan-Nya kepada yang dikehendaki-Nya. Mereka jadikan taat dan pemujaan sebagai kewajiban mereka, dan kukuh dalam keduanya dengan bantuan-Nya tanpa mengalami kesulitan. Maka kepatuhan, dapat dikatakan, menjadi jiwa dan keseharian mereka.

Akhirnya, dunia menjadi rahmat dan menyenangkan bagi mereka, bagai syurga laiknya. Sebab, bila mereka melihat sesuatu, mereka melihat di balik sesuatu itu penciptaan-Nya. Maka orang-orang ini memberi daya kepada bumi dan lelangit dan menyenangkan bagi yang mati dan yang hidup. Kerana Tuhan mereka telah menjadikan mereka pasak bumi. Mereka bagai gunung-gunung yang berdiri kukuh. Orang-orang ini adalah yang terbaik di antara yang telah diciptakan dan ditebarkan-Nya di dunia ini. Semoga kedamaian dari Allah melimpahi mereka, juga salam dan rahmat-Nya, selama bumi dan lelangit maujud.
Aku melihat dalam mimpi seolah aku berada di suatu tempat seperti masjid, yang di dalamnya ada beberapa orang menjauh dari manusia-manusia lain. Aku berkata kepada diriku: "Jika si anu hadir di sini, tentu ia bisa mendisiplinkan orang-orang ini, dan memberi mereka petunjuk yang benar, dan seterusnya", lalu terbayang olehku seorang yng saleh tengah dikerumuni mereka, dan salah seorang dari mereka bertanya: "Kenapa Anda diam ?" Jawabku: "Jika kalian berkenan, aku akan bicara". Lanjutku, "Jika kalian menjauh dari orang-orang demi kebenaran, jangan meminta sesuatu pun dengan lidah kepada manusia. Jika kau berhenti meminta secara demikian, maka jangan meminta sesuatu pun kepada mereka, hatta di dalam benak, sebab meminta di dalam benak sama saja dengan meminta dengan lidah. Dan ketahuilah, setiap hari Allah selalu kuasa mungubah, mengganti, meninggikan dan merendahkan (orang-orang). Ia naikkan darjat beberapa orang. Lalu, mereka yang telah dinaikkan-Nya ke darjat tertinggi, diancam-Nya bahawa Ia bisa menjatuhkan mereka ke darjat terendah, dan diberi-Nya mereka harapan bahawa Ia akan memelihara mereka di tempat terpuji itu. Sedang mereka yang telah dilemparkan-Nya ke darjat terendah, diancam-Nya dengan kehinaan nan abadi, dan diberi-Nya mereka harapan dinaikkan ke darjat tertinggi." Kemudian aku terjaga dari mimpiku.
Tak ada yang menjauhkanmu dari redha dan rahmat-Nya, kecuali ketergantunganmu kepada manusia, sarana-sarana keterampilan, akal dan perolehan. Manusia termasuk penghalang bagimu dalam mencari rezeki yang sesuai dengan sunnah Rasul, semisal bekerja mencari nafkah. Selama bergantung pada manusia, selama itu pula kau mengharapkan kesudian dan huluran tangan mereka, bahkan kau meminta dengan bersedih hati di depan pintu rumah mereka. Perbuatan seperti ini termasuk syirik, kerana kau menyekutukan Ia dengan makhluk-Nya. Setimbal dengan (dosa besarmu) itu, kau dihukum dengan pencabutan sumber rezekimu, semisal kehilangan pekerjaan yang halal. Bila kau campakkan ketergantungan dan pengemisanmu kepada mereka dan berlindung kepada mata pencarianmu, hidup dengannya, dan lupalah kamu akan redha Allah, maka hal ini juga termasuk syirik, malah lebih berbahaya dari yang pertama, kerana kemusyrikan semacam ini halus sekali sehingga sulit dilihat. Tentu, Allah akan menghukummu atas kedurhakaanmu ini, dengan makin menjauhkanmu dari redha-Nya.

Bila telah berpaling dari kesesatan semacam itu, membuang jauh-jauh segala kemusyrikan dari kehidupan, dan mencampakkan semua ketergantungan kepada mata pencarian dan kemampuan diri, dan yakin hanya Dialah Pemberi Rezeki, Pencipta segala kemudahan, Pemberi kekuatan untuk mencari nafkah, Pemberi segala kebaikan, dan bahawa rezeki sepenuhnya berada di tangan-Nya, maka rezeki itu kadang dilimpahkan-Nya kepadamu melalui orang lain, kala kau mendapat musibah dan sedang berupaya mengatasinya. Kadang rezeki itu datang kepadamu melalui upahmu dari bekerja, kadang rezeki itu datang kepadamu melalui redha-Nya, hingga kau tak melihat sebab dan perantaranya.

Nah, berpalinglah kepada-Nya, campakkanlah segera di hadapan-Nya kedirian, maka diangkat-Nya tabir penghalang antara kau dan redha-Nya, dan dibuka-Nya pintu-pintu rezeki dengan redha-Nya, seperti seorang doktor merawat pesakitnya - sebagai perlindungan-Nya atasmu, agar kau tak menyimpang. Sungguh Ia menyayangimu dengan limpahan redha-Nya.

Nah, bila telah diusir-Nya dari hatimu kedirian dan kesenangan, maka tinggallah di sana kehendak-Nya semata. Lalu, bila Ia ingin memberikan bahagianmu kepadamu, yang tak mungkin lepas dari tanganmu, dan memang bukan hak orang lain, maka ditimbulkan-Nya di dalam hatimu keinginan untuk meraih bahagianmu, dan diserahkan-Nya ke tanganmu kala kau membutuhkannya. Lalu, diberi-Nya kau kemampuan mensyukuri nikmat tersebut. Kau akan selalu disedarkan-Nya kepadamu sebagai bahagianmu. Untuk itu, kau mesti menyedarinya dan bersyukur kepada-Nya. Semua ini meneguhkanmu dalam menjauhi manusia, dan mengosongkan hatimu dari segala selain Allah.

Bila hikmah ilmumu tinggi, keyakinanmu teguh, hatimu tercerahkan, maqam darjatmu makin dekat dengan-Nya, maka kau diberi-Nya kemampuan "melihat ke depan", sebagai tanda kerelaanmu dan sebagai penghargaan atas harkatmu. Ini hanyalah sebahagian dari keredhaan-Nya, sebagai rahmat dan petunjuk-Nya, sebagai rahmat dan petunjuk-Nya. Allah telah berfirman: " Dan kami jadikan ia (al-Kitab) itu petunjuk bagi Bani Israil. Dan Kami jadikan di antara mereka itu, pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, ketika mereka sabar, dan meyakini ayat-ayat kami." (QS.32:23-24). "Dan orang-orang yang berjihad demi Kami, sungguh akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami." (QS.29:69) Dan takutlah kepada Allah, nescaya Ia mengajarimu, dan memberimu kemampuan untuk mengawasi semesta alam, dengan izin yang jelas, yang tiada kegelapan di dalamnya, dan dengan tanda yang nyata, yang terang benderang bagai sang surya, dan dengan tutur kata yang manis, yang lebih menarik dari segala apa pun, dan dengan ilham yang benar, yang tak sedikit pun mengandung kekaburan, yang bersih dari dorongan setan dan dari rayuan iblis yang terkutuk.

Allah berfirman:
"Wahai Bani Adam, Akulah Allah, tak sesuatu pun layak dipuja kecuali Daku. Aku berfirman 'Jadilah', ia pun akan maujud. Taatilah Aku, nescaya kau akan Kubuat sedemikian rupa, sehingga jika berseru 'jadilah', ia pun akan maujud." Dan Ia telah membuat ehwal serupa ini kepada beberapa Rasul-Nya, beberapa wali-Nya, dan orang-orang yang sangat diredhai-Nya di antara hamba-hamba-Nya.
Bila 'bersatu' dengan Allah dan mencapai kedekatan dengan-Nya lewat pertolongan-Nya, maka makna hakiki 'bersatu' dengan Allah ialah berlepas diri dari makhluk dan kedirian, dan sesuai dengan kehendak-Nya, tanpa gerakmu, yang ada hanya kehendak-Nya. Nah, inilah keadaan fana (peleburan), dan dengannya itulah 'menunggal' dengan Tuhan. 'Bersatu' dengan Allah tentu tak sama dengan bersatu dengan ciptaan-Nya. Bukanlah Ia telah menyatakan: "Tak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha melihat." (QS. 42:11)

Allah tak terpadani oleh semua ciptaan-Nya. 'Bersatu' dengan-Nya lazim dikenal oleh mereka yang mengalami kebersatuan ini. Pengalaman mereka berlainan, dan khusus bagi mereka sendiri.

Pada diri setiap Rasul, Nabi dan wali Allah, terdapat suatu rahsia yang tak dapat diketahui oleh orang lain. Sering terjadi, seorang murid menyimpan suatu rahsia yang tak diceritakannya kepada sang syaikh, dan sebaliknya sang syaikh kadang merahsiakan sesuatu yang tak diketahui si murid, walaupun mungkin suluk si murid sudah mendekati ambang pintu maqam ruhani sang syaikh, ia terpisah dari syaikh-nya, dan Allahlah yang menjadi pembimbingnya. Allah memutuskan hubungannya dengan ciptaan.

Dengan demikian, sang syaikh menjadi bagai seorang inang pengasuh yang berhenti menyusui sang bayi setelah dua tahun. Tiada lagi baginya hubungan dengan ciptaan, setelah lenyapnya kedirian. Sang syaikh diperlukan, selama si murid masih terbelenggu kedirian, yang mesti dihancurkan. Tapi, begitu kelemahan manusiawi ini musnah, maka pada dirinya tak ada lagi noda dan kerosakan, dan ia tak lagi membutuhkan sang syaikh.

Jadi, bila sudah 'bersatu' dengan Allah sebagaimana yang digambarkan di atas, kau bersih dari segala selain Allah. Tak kau lihat lagi sesuatu pun kecuali Allah, di kala suka mahupun duka, ketakutan mahupun berharap, kau hanya menjumpai Dia, Allah SWT, yang patut kau takuti, yang layak kau mintai perlindungan-Nya. Nah, perhatikan senantiasa kehendak-Nya , dambakanlah perintah-Nya, dan patuhlah selalu kepadanya-Nya, baik di dunia mahupun di akhirat. Jangan biarkan hatimu tertambat pada salah satu ciptaan-Nya.

Pandanglah semua ciptaan bagai orang yang ditahan oleh Raja sebuah kerajaan besar, lalu sang raja merantai leher dan kedua lengannya, menyalibkannya pada sebatang pohon pinus yang berada di tebing sungai berarus deras, bergelombang dan amat dalam. Sementara itu sang Raja duduk di atas singgasana yang tinggi, bersenjatakan lembing, panah, dan berbagai senjata bidik. Lalu mulailah sang raja mengarahkan dan membidikkan salah satu senjata bidiknya kepada si tawanan. Dapatkah kita hargai orang yang melihat ini semua, dan memalingkan penglihatannya dari sang raja, sama sekali tak takut kepada raja itu, tak berharap kepadanya, tak iba kepada tawanan itu dan tak memohonkan ampunan untuknya? Bukankah, menurut pertimbangan akal sehat, orang semacam ini tergolong tolol, gila, tak berbudi, dan tak manusiawi?

Nah, berlindunglah kepada Allah dari kebutaan hati, sesudah memiliki bashirah ( mata hati), dari keterpisahan sesudah 'bersatu', dari keterasingan sesudah keakraban, dari ketersesatan sesudah memperolehi petunjuk, dan dari kekufuran sesudah beriman.

Dunia ini bak sungai besar berarus deras. Setiap hari airnya bertambah, dan itulah perumpamaan nafsu haiwani manusia dan segala kesenangan duniawi. Sedang anak panah dan berbagai senjata bidik, melambangkan ujian hidup manusia. Jelaslah, unsur-unsur yang menguasai kehidupan manusia iaitu berbagai cubaan hidup, musibah, penderitaan, dan semua upaya mengatasinya. Bahkan semua kurnia dan nikmat yang diterimanya, dibayang-bayangi oleh berbagai musibah.

Oleh kerana itu, bila seorang cerdik-cendekiawan sudi menyigi masalah ini terus-menerus, maka ia akan memperolehi pengetahuan tentang hakikat, bahawa tak ada kehidupan sejati kecuali kehidupan akhirat. Rasulullah saw. Bersabda: "Tak ada kehidupan selain kehidupan di akhirat."

Ehwal semacam ini benar-benar terbukti bagi seorang Mukmin, sesuai dengan sabda Nabi saw.: "Dunia ini adalah penjara bagi seorang Mukmin dan syurga bagi seorang kafir."

Beliau juga bersabda: "Orang saleh terkekang." Bagaimana bisa hidup enak di dunia ini, bila diingat hal ini? Sesungguhnya, kenyamanan hakiki terletak pada hubungan sempurna dengan Allah SWT, penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya. Bila kau lakukan hal ini, niscaya kau terbebas dari dunia ini, dan kepadamu dilimpahkan rahmat, kebahagiaan, kebajikan, kesejahteraan, dan keredhaan-Nya.

Janganlah kau mengeluh tentang sesuatu bencana yang menimpamu kepada siapa pun, baik kepada kawan mahupun lawan. Jangan pula menyalahkan Tuhanmu atas semua takdir-Nya bagimu, dan atas ujian yang ditimpakan-Nya atasmu. Beritakanlah semua kebaikan yang dilimpahkan-Nya atasmu. Beritakanlah semua kebaikan yang dilimpahkan-Nya kepadamu, dan segala puji syukur atas semua itu. Kedustaanmu menyatakan puji syukurmu atas sesuatu rahmat yang sesungguhnya belum datang kepadamu, lebih baik ketimbang cerita-ceritamu perihal kepedihan hidup. Adakah ciptaan yang sunyi dari rahmat-Nya? Allah SWT berfirman: "Dan jika kamu hitung nikmat-nikmat Allah, kamu takkan sanggup menghitungnya." (QS. 14:34) Betapa banyak nikmat yang telah kau terima, dan tak kau sedari! Jangan merasa senang dengan ciptaan, jangan menyenanginya, dan jangan menceritakan hal ehwalmu kepada siapa pun. Cintamu harus kau tujukan hanya kepada-Nya, merasa senanglah dengan-Nya dan mengeluhlah hanya kepada-Nya.

Jangan kau lihat orang lain, kerana mereka tak memberi manfaat dan mudharat. Segala suatu adalah ciptaan-Nya, di tangan-Nyalah sumber gerak atau diam mereka. Kemaujudan mereka sampai detik ini pun semata-mata kerana kehendak-Nya. Dialah penentu darjat mereka. Barangsiapa dimuliakan-Nya, maka takkan ada yang mampu menjadikannya hina. Dan barangsiapa dihinakan-Nya, takkan ada yang mampu menjadikannya mulia. Jika Allah berkehendak menimpakan keburukan atasmu, tak seorang pun sanggup mencegahnya, selain Ia sendiri. Dan jika Ia berniat melimpahkan kebaikan, tak seorang pun sanggup menahan turunnya rahmat-Nya. Nah, bila kau mengeluh terhadap-Nya, padahal kau menikmati rahmat-Nya, kau tamak, dan menutup mata atas yang kau miliki, maka Allah murka kepadamu, mencabut kembali nikmat-Nya darimu, mewujudkan segala keluhanmu, melipatgandakan kesusahanmu, dan memperhebat hukuman, kemurkaan dan kebencian-Nya kepadamu. Kau menjadi terhinakan di mata-Nya.

Oleh kerana itu, janganlah mengeluh sedikit pun, walau jasadmu digunting-gunting menjadi serpihan-serpihan kecil daging. Selamatkanlah dirimu! Takutlah kepada Allah! Takutlah kepada Allah! Takutlah kepada Allah!

Sesungguhnya, sebahagian besar musibah yang menimpa anak Adam, dikeranakan oleh keluhan-keluhan mereka terhadap-Nya. Kenapa menyalahkan-Nya? Padahal Ia Maha pengasih, Maha adil, Maha sabar, Maha pengasih, Maha penyayang, dan yang lemah-lembut terhadap hamba-hamba-Nya, melebihi seorang doktor yang sabar, pengasih, penyayang, ramah, yang juga kerabat si pesakit. Dapatkah kau temui sesuatu kesalahan pada diri seorang ayah atau ibu yang berhati mulia.

Nabi Suci saw., telah bersabda:

"Allah lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya berbanding seorang ibu terhadap anaknya."

Wahai yang dirundung malang! Tunjukkanlah perilaku terbaik.
Tunjukkanlah kesabaranmu bila musibah menimpamu, meski kau tak berdaya kerananya. Bersabarlah selalu, meski kau kepayahan dalam menyerahkan diri kepada-Nya. Bertakwalah selalu kepada-Nya. Redha dan rindulah kepada-Nya. Jika masih kau temui kedirianmu, bergegaslah keluar darinya. Bila kau terhilang, dimanakah kau kan didapat? Dimanakah kau? Belumkah kau dengar firman Allah:
"Diwajibkan atas kamu berperang, sesungguhnya berperang itu sesuatu yang kamu benci. Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia baik bagimu, dan mungkin kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk bagimu. Dan Allah Maha-mengetahui, sedang kamu tak mengetahui." (QS>2:216).

Pengetahuan ehwal hakikat segala suatu tercabut dari hatimu dan tertutup dari penglihatanmu oleh tabir. Oleh kerana itu, jangan berlebih-lebihan dalam membenci ataupun mencintai sesuatu. Ikutilah segala ketentuan syariat dalam segala keadaan, jika kau benar-benar saleh. Setelah kau jalani hal ini, maka ikutilah semua perintah tentang wilayat, dan teguhlah selalu. Redhalah atas ketentuan-Nya dan berdamailah dengan kehendak-Nya. Dan, luruhlah ke dalam keadaan badal,  ghauts dan shiddiq.

Bertolaklah senantiasa dari jalan nasib, jangan berdiri di tengah-tengahnya, gantilah dirimu dan hasratmu (denngan kehendak-Nya), dan tahanlah lidahmu dari segala keluhan. Bila hal ini telah kau jalani, maka Tuhanmu mengurniamu kebaikan berlimpah, kehidupan yang nyaman dan bahagia, dan melindungimu, kerana ketaatanmu kepada-Nya.

Bila di dalam diri manusia, bersarang berbagai dosa, noda dan kesalahan, maka tak layak baginya bersama-Nya, sebelum ia bersih dari dosa-dosa. Tak seorang pun dapat mencium ambang pintu-Nya, kecuali ia suci dari noda ujub, sebagaimana tak seorang pun layak bersama raja, kecuali ia bersih dari noda dan bau busuk. Nah, semua musibah tak lain adalah sarana penebus dan pembersih diri. Nabi saw. Telah bersabda: "Demam sehari dapat menebus dosa sepanjang tahun."

Bila kau lemah iman, bila dijanjikan kepadamu sesuatu, janji itu dipenuhi, sehingga keimananmu tak sirna. Tapi, bila keyakinan dan kepastian ini jadi kuat dan mantap di dalam hatimu, maka, sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya kamu pada hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi terpercaya di sisi Kami." (QS.12:54), dan menjadilah kau salah seorang yang terpilih, bahkan yang terpilih dari yang terpilih. Maka sirnalah tujuan mahupun kehendak peribadimu.

Lalu, kau seolah-olah sebuah bejana yang tak cairan pun bisa berada di atasnya, sehingga tiada kedirian di dalam dirimu. Kau menjadi bersih dari segala selain Allah Yang Maha kuasa lagi Maha agung. Kau menjadi redha kepada-Nya, kepadamu dijanjikan keredhaan-Nya, sehingga kau dapat menikmati dan terahmati atas semua tindakan-Nya.

Maka kepadamu dijanjikan sesuatu, bila kau puas dengan (janji) itu, dan tanda kepuasan ada padamu, maka kau dipindahkan-Nya ke janji lain yang lebih tinggi. Dijadikan-Nya kau lebih terhormat, dan dianugerahkan-Nya kepadamu rasa cukup-diri terhadap janji. Dibuka-Nya bagimu pintu-pintu hikmah, disingkapkan-Nya bagimu misteri Ilahiah, kebenaran hakiki, makna perubahan janji-Nya. Dan dalam maqam barumu, kau alami peningkatan kemampuan memelihara keadaan ruhaniahmu.

Lalu, kepadamu dianugerahkan darjat ruhani, yang didalamnya dipercayakan kepadamu rahsia-rahsia, dan kau alami perluasan dada, ketercerahan hati, kefasihan lidah, darjat tinggi ilmu dan kecintaan. Maka kau menjadi kesayangan semua makhluk, baik manusia mahupun jin, dan makhluk-makhluk lainnya, di dunia dan di akhirat. Bila kau menjadi 'pilihan' Allah, maka orang tunduk kepada-Nya, cinta mereka berada di dalam cinta-Nya, dan kebencian mereka berada di dalam kebencian-Nya. Dengan ini, kau telah dihantarkan-Nya ke tempat yang amat tinggi, dan di sana tak kau jumpai lagi kedirianmu akan segala benda.

Lalu, dibuat-Nya kau penuh hasrat terhadap sesuatu, maka nafsumu ini dimusnahkan dan dilenyapkan, dan kau dipalingkan-Nya jauh-jauh dari keinginan serupa itu lagi. Jadi, tak diberikan-Nya yang kau inginkan di dunia ini, akan dilimpahkan kepadamu di akhirat kelak, sehingga meningkatkan keakrabanmu dengan-Nya, dan menyejukkan kedua matamu di syurga yang tinggi, di dalam taman yang abadi.

Tapi, bila selama ini kau tak berhasrat terhadap sesuatu pun, tak berharap kepada siapa pun, tak condong kepada apa pun - kerana kau sedar bahawa kehidupan di dunia ini hanya sementara, dan tipuannya menyesatkan yang mencintainya - tapi, tujuanmu adalah sang Khalik, yang telah menciptakan, mewujudkan, menahan dan melimpahkan segala suatu, yang telah membentangkan bumi dan menegakkan langit, maka kepadamu dilimpahkan segala yang kau butuhkan di dunia ini. Tentu saja, ini semua diberikan kepadamu, setelah kau putus asa akibat dipalingkan dari semua hasrat duniawi, dan sesudah kau merasa mantap akan kehidupan akhirat sebagaimana yang telah kita bicarakan.
Nabi Suci Muhammad saw. Bersabda: "Campakkanlah segala yang menimbulkan keraguan dibenakmu, tentang yang halal dan yang haram, dan ambillah segala yang tak menimbulkan keraguan pada dirimu."

Bila sesuatu yang meragukan, maka ambillah jalan yang didalamnya tiada sedikit pun keraguan dan campakkanlah yang menimbulkan keraguan. Nabi bersabda: "Dosa menciptakan kekacauan dalam hati." Tunggulah, bila dalam keadaan begini, perintah batin. Bila kau diperintahkan untuk mengambilnya, maka lakukanlah sesukamu. Jika kau dilarang, maka jauhilah dan anggaplah itu sebagai tak pernah maujud, dan berpalinglah ke pintu Allah, dan mintalah pertolongan dari Tuhanmu.

Andaikata kau merasa kehabisan kesabaran, kepasrahan dan kefanaan, maka ingatlah bahawa Dia SWT tak memerlukan diingat, Dia tak lupa kepadamu dan selainmu. Ia yang Maha kuasa lagi Maha agung memberikan rezeki kepada para kafir, munafik dan mereka yang tak mematuhi-Nya. Mungkinkah Dia lupa kepadamu, duhai yang beriman, yang mengimani keesaan-Nya, yang senantiasa patuh kepada-Nya dan yang teguh dalam menunaikan perintah-perintah-Nya siang dan malam.

Sabda Nabi Suci yang lain: "Campakkanlah segala yang menimbulkan keraguan di benakmu, dan ambillah yang tak menimbulkan keraguan," memerintahkanmu untuk melecehkan yang ada di tangan manusia, untuk tak mengharapkan sesuatu pun dari manusia, atau untuk tak takut kepada mereka, dan untuk menerima kurnia Allah. Dan inilah yang takkan membuatmu ragu. Kerana itu, hanya ada satu, yang kepadanya kita meminta, satu pemberi dan satu tujuan, iaitu Tuhanmu, Yang Maha perkasa lagi Maha agung, yang di tangan-Nya kening para raja dan hati manusia, yang adalah raja tubuh, berada - iaitu bahawa hati mengendalikan tubuh - tubuh dan wang manusia adalah milik-Nya, sedang manusia adalah agen dan kepercayaan-Nya.

Bila mereka menggerakkan tangan mereka kepadamu, hal itu atas izin, perintah dan gerak-Nya. Begitu pula, bila kurnia ditahan darimu. Allah SWT berfirman: "Mintalah kepada Allah kurnia-Nya."

"Sesungguhnya yang kau abdi selain Allah, tak memberimu sesuatu pun kerana itu, mintalah kurnia dari Allah dan abdilah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya." "Bila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku sangat dekat; Aku menerima doa dari yang berdoa bila ia berdoa kepada-Ku." "Serulah Aku, maka Aku akan menyahutmu." "Sesungguhnya Allah adalah Pemberi kurnia, Tuhan kekuatan." "Sesungguhnya Allah memberikan kurnia kepada yang dikehendaki-Nya tanpa batas."


Selasa, 30 Juli 2013

PREDIKSI KEKUATAN MILITER NEGARA KHILAFAH

Jalan untuk mulai menjadi negara nomor satu terkemuka antara lain membutuhkan suatu kekuatan militer yang besar, kuat dan termotivasi. Memang peran militer sangat penting dalam melestarikan, melindungi dan menyebarkan dasar-dasar ideologis negara. Dari waktu ke waktu kekuatan militer dari negara-negara yang berbeda telah memperkuat mereka untuk bisa tetap
 berdiri di dunia. Era Perang Dingin antara bekas Uni Soviet dan Amerika Serikat memberi kesaksian bahwa kekuatan militer yang tangguh dan jangkauan globalnya telah membantu kekuatan-kekuatan itu untuk menjaga roda dunia bipolar pada abad kemarin untuk dapat tetap bergerak.

Pentingnya kekuatan militer sebagai pendorong utama untuk tetap menjadi negara-negara berada pada posisi terdepan digambarkan oleh anggaran pertahanan Amerika Serikat, Rusia, Cina atau Inggris. Bahkan selama beberapa tahun terakhir di era terburuk resesi keuangan dan ekonomi sekalipun, tidak satu pun dari negara-negara itu yang telah mengurangi anggaran pertahanan mereka. Dalam 10 tahun terakhir data dari abad ke-21 ini menunjukkan, bahwa anggaran pertahanan Amerika Serikat terus meningkat.

Kekuatan Militer Dunia Islam

Dunia Islam memiliki potensi untuk menjadi suatu negara adidaya dengan kekuatan militer yang amat besar yang merupakan gabungan militer aktif berkekuatan 5,59 juta personil. Sebenarnya kekuatan ini jauh lebih tinggi daripada kekuatan global Amerika saat ini, yang berhasil mempertahankan supremasi hegemoninya yang tidak terbantahkan atas seluruh dunia setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1990-an lalu. Sebenarnya Amerika Serikat hanya memiliki 1,47 juta personil militer aktif, Rusia memiliki 1.037.000, Cina memiliki 2,25 juta, sementara dua anggota permanen Dewan Keamanan PBB lainnya Prancis dan Inggris berturut-turut hanya memiliki 0,26 dan 0,24 juta personil militer aktif.

Seluruh Dunia Islam memiliki tentara aktif sekitar 0,4 juta lebih banyak dibandingkan dengan total kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yang bertindak sebagai otoritas keamanan dunia. Selain itu, Dunia Islam memiliki sekitar 0,6 juta militer aktif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah total negara-negara BRIC (Brazil, Rusia, India dan Cina). Memang, kelima anggota Dewan Keamanan secara bersama-sama memiliki pasukan cadangan yang lebih dibandingkan dengan total tentara dari Dunia Islam. Namun, jumlah total dari pasukan cadangan Dunia Islam lebih besar dari Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis dan Inggris secara individual.

Apalagi dalam hal kemungkinan terjadinya perang antara negara Khilafah Islam dan kekuatan-kekuatan militer Barat, pasukan paramiliter akan memainkan peran penting. Karena pasukan paramiliter bisa bekerja sebagai pasukan tempur, pada perang gerilya, dan dapat juga bekerja sebagai staf pendukung untuk perang.

Sungguh menakjubkan untuk dicatat bahwa seluruh dunia memiliki pasukan paramiliter sebesar 20.526 juta personil; 11.32 juta di antaranya adalah milik Dunia Islam. Salah satu negara Muslim, yakni Iran, memiliki lebih dari 11 kali lebih besar pasukan paramiliter dari gabungan lima anggota permanen Dewan Keamanan PBB. Selain itu, Iran memiliki 5 kali lebih banyak pasukan paramiliter tentara dari jumlah gabungan negara-negara BRIC. Dalam hal jumlah kekuatan militer, jumlah kekuatan dari Dunia Islam melebihi tiap anggota permanen Dewan Keamanan PBB baik secara individual maupun secara bersama-sama. Kekuatan militer gabungan dari Dunia Islam adalah 22.42 juta personil, sedangkan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB secara bersama-sama memiliki 15.95 juta personil dan BRIC secara bersama-sama punya 17.53 juta personil.

Kekuatan militer umat Muhammad saw. ini dengan skala tersebut, memperjelas mengapa Barat sangat cemas atas Dunia Islam? Hal ini juga memperjelas bagi setiap pengamat internasional, para pembuat kebijakan tentang alasan mengapa kekuatan Barat bekerja siang-malam untuk menjaga Dunia Islam secara fisik tetap terpisah satu dari yang lain dengan batas-batas palsu negara masing-masing seperti ‘Garis Durand’ antara Pakistan dan Afganistan. Hal ini juga menjelaskan mengapa ide nasionalisme tetap hidup di kalangan Dunia Muslim sebagai alat untuk menjaga mereka terpisahkan dan untuk mendatangkan malapetaka atas umat seperti Perang Irak-Iran, Perang Afganistan-Pakistan dll atau pemisahaan yang tidak perlu antara Sunni dan Syiah.

Dari fakta-fakta dan angka-angka di atas jelas bahwa kekuatan Militer Dunia Islam tidak tertandingi dan tidak ada duanya. Patut disebutkan adanya laporan Steven Kull et. al. (April, 2007) yang diterbitkan oleh Universitas Maryland di Amerika yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden (di lima negara-negara Muslim utama) mengungkapkan dukungan yang kuat untuk memperluas peran Islam dalam masyarakat mereka. Mayoritas di sebagian besar negara itu—rata-rata 71% setuju (39% sangat setuju)—dengan tujuan dibutuhkannya “Penerapan hukum syariah yang ketat di setiap negara Islam.”

Bahkan dapat dhtegaskan bahwa secara mayoritas, yaitu lebih dari 64%, bahkan setuju dengan tujuan ambisius untuk menyatukan negara-negara Muslim menjadi satu Negara Islam tunggal atau Khilafah ‘.

Kemampuan Militer Dunia Islam

Bagi negara manapun saat ini, kemampuan militer secara luas terbagi menjadi tiga bidang utama. Di dalamnya ada Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut.

Dalam hal karakteristik umum dari berbagai kemampuan militer itu, menurut Laporan tahun 2008, Dunia Islam memiliki lebih banyak orang untuk tugas militer. Sebenarnya hanya lima negara terkuat di Dunia Islam (Pakistan, Indonesia, Mesir, Iran dan Turki) yang memiliki hampir dua kali lipat (217.67 juta) orang untuk tugas militer dibandingkan dengan kekuatan global saat ini, yakni Amerika Serikat (118 juta). Suatu diskusi singkat tentang posisi kemampuan militer Dunia Islam yang diwakili oleh lima negara Muslim terkuat mempertimbangkan perbandingannya dengan Amerika Serikat untuk menjelaskan realitas umat Islam untuk menjadi satu-satunya kekuatan global dunia pada tahun-tahun mendatang dengan munculnya Khilafah Islam.

1. Angkatan Darat.

Tahun 2008 Amerika memiliki 29.920 senjata berbasis di darat, sedangkan Dunia Islam dengan hanya lima negara telah hampir setara dengan 27.519 senjata berbasis di darat.

Selain itu, data yang sedikit lebih lama tahun 2001 menunjukkan bahwa Amerika memiliki 5.178 artileri derek dibandingkan dengan 9.333 artileri derek di Dunia Islam. Amerika Serikat memiliki 7.851 tank dibandingkan dengan 8.704 tangki di Dunia Islam. Selain itu, selain kelima negara itu, Suriah memiliki 4.100 tank, Bangladesh memiliki 1.980 tank, Kazakhstan memiliki 1.266 tank, Yaman 1.250, Jordan memiliki 1.179, Saudi Arabia punya 1.055, Aljazair punya 950, Maroko punya 871, Libya punya 800, dan negara-negara Muslim lainnya memiliki tank yang konvensional maupun yang maju. Dunia Islam yang diwakili oleh lima negara (Pakistan, Indonesia, Mesir, Iran dan Turki) memiliki 3.300 pembawa personel lapis baja (armored personnel carrier), 1.012 sistem roket, 13.118 motor, 13.687 senjata anti-tank terpandu, 5.779 senjata anti-pesawat. Selain itu, Iran, Turki dan Pakistan dapat membuat tank-tank modern dan meningkatkan kemampuannya.

2. Angkatan Udara.

Amerika Serikat memiliki 18.169 pesawat udara dibandingkan dengan lima negara Muslim utama dengan total 3.536 pesawat. Selain itu, Amerika punya 1.593 helikopter dibandingkan dengan 1.055 helikopter dari Dunia Islam yang diwakili oleh Pakistan, Indonesia, Mesir, Iran dan Turki. Meskipun negara-negara Muslim lainnya seperti Bangladesh, KSA, Libya dan lain-lain punya ratusan jet tempur, Dunia Islam tertinggal dalam hal ini. Namun, mungkin bisa disebutkan bahwa negara-negara seperti Iran dapat memproduksi jet tempur seperti HESA Azarakhsh yang telah dikembangkan sampai generasi ke-5, sedangkan generasi terbaru Hesa Saeqeh memiliki jangkauan 3000 km. Pesawat-pesawat tempur-pengebom itu memiliki kemampuan untuk melacak pesawat-pesawat musuh, terlibat dalam pertempuran, menargetkan lokasi di darat, dan membawa berbagai macam senjata dan amunisi. Kompleks Angkatan Udara Pakistan—Pakistan Aeronautical Complex (PAC)—dapat merakit dan membuat pesawat udara. Komplesk itu juga dapat mengembangkan LKM-17 Mushshak yang digunakan sebagai pelatih oleh angkatan udara Pakistan.

Fasilitas itu juga melakukan pemeliharaan berbagai jet tempur seperti F-16 dan Dassault Mirage 5. Pakistan dan Cina bersama-sama mengembangkan pesawat JF-17 Thunder (pesawat jet tempur generasi ke-4). Pakistan juga telah menciptakan rudal jelajah yang mampu membawa hulu-hulu ledak nuklir. Selain itu, Turki dapat menghasilkan F-35 jet tempur dan helikopter.

Selanjutnya, Turki dapat menghasilkan pesawat tanpa awak dan juga memiliki perangkat lunak angkatan udara yang sangat modern sesuai dengan teknologi standar global.

3. Angkatan Laut.

Dunia Islam memiliki kapal angkatan laut sekitar 400 kapal laut dibandingkan dengan jumlah kapal laut Amerika sebanyak 1.559. Namun kekuatan armada niaga Dunia Islam 4 kali lebih besar dari yang dimiliki oleh Amerika.

Selain itu, hanya 5 besar negara Muslim yang menyatakan memiliki 27 pelabuhan utama termasuk Selat Malaka, Selat Homruz, Terusan Suez, Teluk Bengal, Tanduk Afrika,

Selat Bosphorus dan Teluk Persia. Tempat-tempat tersebut memberikan kesempatan unik untuk mengambil kendali atas tempat-tempat geostrategis dunia bagi angkatan laut di bawah kepemimpinan Negara Khilafah Islam masa depan. Bahkan saat kembalinya Negara Khilafah Islam, Dunia Islam dengan mudah dapat mengontrol rute bisnis dunia dan wilayah yang di bawah kendalinya mencakup Samudera Hindia akibat kehadiran pasukan di perbatasan Bangladesh, Pakistan dan Indonesia. Selain itu, Dunia Islam memiliki kontrol mutlak juga atas Mediterania, Teluk Persia dan Laut Merah.

Selain itu, Dunia Islam memiliki sekitar 33 kapal selam dibandingkan dengan 50 kapal selam milik Amerika Serikat. Dunia Islam memiliki jumlah frigat yang tidak setara, yang jumlahnya dua kali lipat patroli dan kontrol wilayah pesisir, dan dua kali lipat jumlah kapal amfibi dibandingkan dengan yang saat ini dimiliki oleh kekuatan global Amerika Serikat pada statistik tahun 2007. Ditambah lagi, baik Pakistan maupun Turki dapat memproduksi kapal-kapal selam. Dunia Islam tidak memiliki kapal perusak dan kapal pembawa pesawat yang sangat penting pada kondisi sekarang ini. Namun, kesenjangan ini dapat dengan mudah diatasi dengan kemampuan Dunia Islam untuk mempertahankan kehadirannya dalam skala global di berbagai benua melalui jangkauan geografisnya sendiri.

Memang, kemampuan militer Dunia Islam adalah ancaman tetap bagi Amerika Serikat. Keprihatinan Amerika menjadi berlipat dengan adanya uji senjata nuklir di Pakistan. Memang, salah satu tempat yang paling mungkin untuk kembalinya Khilafah adalah Pakistan karena negara itu adalah negara dengan senjata nuklir. Rudal-rudal balistik Pakistan dapat membawa hulu ledak nuklir. Iran juga telah memperoleh teknologi nuklir. Libya diduga telah memiliki hulu ledak nuklir. Turki di bawah perjanjian dengan NATO saat ini memiliki lebih dari 90 hulu ledak nuklir B-61. Sebanyak 50 dari jumlah itu ditempatkan di Pangkalan Udara Incirlik, 40 lainnya berada di bawah kepemilikannya dan hulu-hulu ledak nuklir itu dijaga oleh Angkatan Bersenjata Turki.

Selain itu, Kazakhstan memiliki sebuah reaktor nuklir bernama BN-350 di Aktau, yang dirancang dan cocok untuk memproduksi senjata yang diperkaya plutonium. Meskipun pada bulan November 1997 Presiden Nursultan Nazarbayev menandatangani perjanjian dengan Amerika untuk menyerahkan limbah bahan bakar dari reaktor ini dalam pemantauan IAEA, reaktor ini masih ada di Kazakhstan. Selain itu, baik Iran maupun Pakistan telah mengembangkan rudal balistik antarbenua maupun rudal berjarak jauh, rudal yang mampu melintasi jarak sekitar 2000-3000 km. Memang, dengan besarnya penduduk usia muda yang mampu menjadi wajib militer dan dengan sumber daya energi yang besar, dan logistik yang tersedia, Negara Khilafah Islam bisa mengatasi berbagai kebutuhan militer dalam hitungan bulan dengan ‘kebijakan industri militer’ nya

Penentang Kekuatan Islam Akhirnya Memeluk Islam

Penentang Kekuatan Islam Akhirnya Memeluk Islam - Daniel Streich, ahli politik berasal Switzerland, yang terkenal kerana kempennya menentang pembangunan masjid di negaranya, tanpa diduga-duga dan tak disangka kini dia memeluk agama Islam.
Streich adalah orang pertama yang melancarkan perihal larangan kubah masjid, dan bahkan mempunyai idea untuk menutup masjid-masjid di negaranya. Dia dari Parti Rakyat Switzerland (SVP).Deklarasi kontroversi Streich ke Islam membuat heboh Switzerland.

Streich mempropagandakan anti-gerakan Islam begitu meluas ke seluruh negeri. Ia menaburkan benih-benih kemarahan dan cemuhan bagi umat Islam di Negara itu, dan membuka jalan bagi penentangan orang awam terhadap mimbar dan kubah masjid.

Tapi sekarang Streich telah menjadi seorang yang memeluk Islam.Tanpa diduganya sama sekali, pemikiran anti-Islam yang akhirnya membawanya begitu dekat dengan agama ini. Streich bahkan sekarang mempunyai keinginan untuk membina masjid yang paling indah di Eropah terutama di negaranya.

Yang paling menarik dalam hal ini adalah bahawa pada ketika ini ada empat masjid di negaranya dan Streich ingin membuat masjid yang kelima. Dia mengakui ingin mencari "pengampunan dosanya" yang telah meracuni Islam. Sekarang adalah fakta bahawa larangan kubah masjid telah memperoleh status undang-undang.

Abdul Majid Aldai, presiden OPI, sebuah NGO, bekerja untuk kesejahteraan Muslim, mengatakan bahawa orang Eropah sebenarnya mempunyai keinginan yang besar untuk mengetahui tentang Islam. Beberapa dari mereka ingin tahu tentang hubungan antara Islam dan keganasan; sama halnya dengan Streich.Ceritanya, ternyata selama konfrontasi, Streich mempelajari Al-Quran dan mula memahami Islam.

Streich adalah seorang ahli penting Parti Rakyat Switzerland (SVP). Ia mempunyai kedudukan penting dan pengaruhnya dalam parti. Selain petisinya tentang kubah masjid itu, dia juga pernah memenangi tentera di Swiss Army kerana popularitinya.

Lahir di sebuah keluarga Kristian, Streich melakukan kajian komprehensif Islam semata-mata untuk memfitnah Islam, tapi ajaran Islam memiliki nampak yang mendalam pada dirinya.Akhirnya dia malah antipati terhadap pemikirannya sendiri dan dari kegiatan politiknya, dan dia memeluk Islam. Streich sendiri kemdian disebut oleh SVP sebagai syaitan.

Dulu, Dia mengatakan bahawa dia sering meluangkan waktu membaca Alkitab dan sering pergi ke gereja, tapi sekarang dia membaca Al-Quran dan melakukan solat lima waktu setiap hari.Dia membatalkan kehadirannnya di parti dan membuat kenyataan awam tentang dia masuk Islam. Streich mengatakan bahawa dia telah mencari kebenaran hidup dalam Islam, yang tidak dapat dia temukan dalam agama sebelumnya.

DUA KEKUATAN UMAT ISLAM YANG DITAKUTI

Dua Kekuatan Umat Islam Yang Ditakuti
Sedikitnya ada dua jenis doktrin bagi umat Islam jika dilaksanakan akan melahirkan kekuatan luar biasa. Tetapi duadoktrin itu, tidak terlalu mendapatkan perhatian oleh umat Islam sendiri, sehingga kekuatan ituun tidak muncul. Pertama adalah keharusan membayar zakat, dan yang kedua adalah pemenuhan anjuran sholat berjama’ah di masjid. Jika dua hal ini dijalankan oleh umat Islam secara konsisten dan apalagi bersifat massal, maka akan melahirkan kekuatan umat Islam yang tangguh.
Pernyataan tersebut kiranya sangat masuk akal. Sebab seumpama, kaum muslimin benar-benar mau mengeluarkan zakat dengan disimplin, maka hasil pengumpulan zakat itu akan sedemikian besarnya. Belum lagi, andaikan misalnya, umat Islam tidak saja mengeluarkan zakat, melainkan juga yang terkait dengan ibadah lain, misalnya infaq, shadakah, hibah, dan wakaf. Jika konsep tersebut selalu dijalankan, maka umat Islam yang sedemikian besar, maka setiap tahun akan terkumpul triliyunan rupiah.
Dana yang berhasil dikumpulkan atas dasar doktrin agama tersebut akan dapat digunakan untuk membangun berbagai kebutuhan umat Islam, seperti membangun lembaga-lembaga pendidikan, tempat ibadah, mengentaskan kemiskinan, membuka lapangan kerja baru, dan lain-lain. Selain itu, maka kesenjangan kehidupan sosial yang terlalu jauh, juga akan bisa diatasi dengan dana itu. Sehingga kehidupan sosial ekonomi masyarakat juga akan tertolong.
Tetapi sayangnya, umat Islam dalam menjalankan doktrin keagamaan tersebut belum terlalu maksimal. Umpama saja di sana-sini zakat sudah dilaksanakan, maka baru sebatas zakat fitrah yang dilakukan setahun sekali, menjelang sholat hari raya idul fitri. Selama ini, umat Islam di mana-mana belum tergolong memiliki kesadaran tinggi dalam menunaikan zakat, terutama zakat maal. Itulah sebabnya, doktrin zakat belum memberikan sumbangan nyata terhadap pengembangan ekonomi umat, dan juga belum merupakan kekuatan yang perlu dikhawatirkan bagi pihak lain.
Kekuatan berikutnya adalah berupa sholat berjama’ah. Bisa dibayangkan andaikan umat Islam setiap datang waktu sholat, mereka segera meninggalkan aktivitasnya masing-masing, dan kemudian bersama-sama mendatangi masjid/musholla sebagaimana hal itu dilakukan ketika menjalankan sholat Jum’at atau sholat Id, maka akan tampak kekuatan yang luar biasa. Umat Islam akan terkesan bersatu dan kokoh. Sillaturrahmi dan solidaritas antar sesama kaum muslimin akan terbangun dengan sendirinya.
Atas pandangan tersebut, mungkin akan ada sementara orang berpendapat, bahwa jika sholat berjama’ah dilakukan pada setiap waktu, akan mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan akan melahirkan kerugian, menjadi boros misalnya. Kekhawatiran seperti itu boleh-boleh saja. Tetapi pada kenyataannya, bisa jadi justru produktivitas kerja akan menaik. Sebab tatkala seseorang telah bekerja selama empat jam, pasti memerlukan istirahat. Maka dengan menjalankan sholat berjama’ah,—-untuk memanfaatkan waktu istirahat, dengan berwudlu, lalu berkumpul sholat berjama’ah maka tenaganya akan segar kembali, dan akhirnya produktivitas akan meningkat. Umat Islam dengan demikian akan menjadi lebih produktif.
Selama ini, dua doktrin tersebut masih sama-sama kurang dijalankan sepenuhnya. Pembayaran zakat dan lainnya masih belum ditunaikan secara maksimal, dan bahkan di sana-sini masih sulit digerakkan. Demikian pula sholat berjama’ah belum menjadi kebiasaan atau kebutuhan. Kebanyakan umat Islam masih lebih menyukai sholat sendiri-sendiri, sekalipun sejumlah masjid dan atau mushalla di mana-mana dibangun. Maka kekurangan itu, umat Islam masih belum menjadi kekuatan yang perlu dikhawatirkan. Sebab pada kenyataannya, sekalipun secara kuantitas cukup besar, tetapi secara kualitas masih lemah. Mereka belum bersemangat membayar zakat dan juga menegakkan sholat berjama’ah. Wallahu a’lam.

Senin, 29 Juli 2013

messi disaat latihan bersama TIM-NYA

JANGAN TERLALU CEPAT UNTUK MENYERAH

Ketika anda mengalami masalah,yaitu masalah yang amat sulit dan menyusahkan,barangkali amat mengecilkan hati,ada satu prinsip dasar untuk diterapkan.prinsip ini adalah-jangan pernah berhenti atau menyerah.
   Menyerah sama juga dengan mengundang kekalahan total.dan ini tidak hanya menyangkut persoalan yang di hadapi.menyerah menunjang kekalahan pribadi.menyerah cenderung mengembangkan psikologi kekalahan.hadapilah masalah dengan cara lain jika metode yang anda gunakan tidak berhasil.Dan jika pendekatan baru tersebut gagal berjalan dengan baik,maka dekatilah dengan cara lain lagi hingga anda benar benar menemukan kunci bagi situasinya.karena kunci itu memang ada,selalu ada,dan pencarian serta usaha yang terus menerus dan bijaksana,serta tidak menyimpang pasti akan menghasilkannya.
   Pada waktu makan siang saya melihat salah seorang teman saya mempunyai kebiasaan menggambar diagram di atas taplak meja berwarna putih untuk mengilustrasikan pokok pokok yg ia sampaikan.Ia sedang berbicara tentang seseorang yang mengalami kesulitan,tetapi orang ini lebih kuat dibandingkan masalah yang di hadapinya.orang ini tidak mau berhenti hingga akhirnya memperoleh hasil yang spektakuler.Anda dan saya telah melihat berulang-ulang tragedi yang sesungguhnya.kita telah melihat orang dengan tujuan dan sasaran.Mereka Bekerja...mereka berjuang...mereka berpikir...mereka berdoa.Akan tetapi,karena perjalanan sulit,mereka menjadi letih dan putus asa dan akhirnya mereka berhenti.Dan sesudahnya,sering diketahui bahwa seandainya saja mereka bertekun sedikit lebih lama lagi,seandainya mereka dapat melihat kedepan,mereka akan menemukan hasil yang mereka cari.
JANGAN PERNAH BERBICARA SOAL KEKALAHAN
Bagaimana anda dapat mengembangkan sikap tak terkalahkan dan tidak mau menyerah ini?Nah,pertama,jangan pernah berbicara soal kekalahan,karena jika anda melakukannya anda sebenarnya menyuruh diri anda untuk menerima kekalahan itu.suatu waktu,ketika saya pribadi tengah mengalami kesulitan,seseorang di aneka sepatu,yang tidak saya kenal,menelpon saya.yang ia hanya katakan adalah”jangan khawatir dan jangan menyerah”saya menyampaikan berita baik untuk anda.”sebelum saya bertanya kepadanya apa berita baik itu,ia sudah menutup telponnya.dan saya masih tidak mengetahui apa yang ia maksudkan dengan berita baik.Akan tetapi,tiba-tiba saya menyadari bahwa saya selama ini tidak mengucapkan kata kata yang baik dan penuh harapan;saya selama ini berbicara “merendahkan diri”.dan dengan tindakan saya itu sebenarnya membujuk diri saya kedalam sikap kalah sehingga menjadi kalah.jadi saya mulai mengucapkan kata kata yang baik,kata kata seperti harapan-kepercayaan-iman dan kemenangan.saya menggunakan penegasan yang mujarab,”saya pasti bisa bila saya pikir bisa”.sebenarnya peluang anda untuk benar benar tiba di tempat yang anda tuju didalam kehidupan kerap bergantung pada reaksi anda terhadap semacam kemunduran yang menghancurkan.Apakah anda akan menyerah atau apakah anda akan terus berusaha?hanya sesederhana itu.dan apa yang anda putuskan menentukan masa depan anda.
IMBAU KETABAHAN HATI ANDA
Kerja keraslah yang akan membuat anda menang,jadi janganlah menjadi orang picik,sobat!Imbaulah ketabahan hati anda;memang mudah sekali untuk berhenti:Berusaha untuk tetap tabah itulah yang sulit.Memang mudah untuk berteriak bahwa anda sudah dikalahkan-dan mati;Memang mudah untuk mundur dan merangkak;akan tetapi untuk berjuang dan berjuang ketika harapan tidak terlihat---Mengapa,itulah permainan terbaik dari semua!Dan walau pun anda keluar dari tiap pertandingan yang meletihkan,babak belur,patah dan takut,Cobalah satu kali lagi---Memang mudah sekali untuk mati,Berusaha tetap hidup itulah yang sulit.
   Kisah Hayes Jones mengingatkan akan sebaris kalimat dari Goethe:”ketekunan yang kuat,yang keras dan terus menerus,dapat digunakan oleh yang terkecil dari kita dan jarang gagal mencapai tujuannya,karena kekuatannya yang diam bertumbuh semakin besar bersama waktu tanpa dapat ditahan.”dengan kata lain,teruslah berusaha anda pasti berhasil.penolakan untuk menyerah ini disebut prinsip ketekunan.sayangnya,kita sedikit sekali mendengar tentang ketekunan di dalam era yang permisif dan lunak ini.Akan tetapi,ketika amerika secara historis menghasilkan orang orang yang kuat,pentingnya ketekunan terus di tanamkan ke dalam kesadaran kaum muda.Mereka diberitahu untuk berjuang sebaik mungkin dan tidak pernah boleh membiarkan apa pun melemparkan mereka,dan jika memang mereka terlempar,segeralah kembali dan serang kesulitan tersebut,pukul dengan keras dan teruskan apa pun yang terjadi.Ketekunan—itulah kata kuncinya,dan ini tetap merupakan prinsip dasar bagi siapa saja yang ingin berhasil.Anda tidak dapat tiba di mana pun secara kreatif di dalam hidup ini tanpa menerapkan prinsip ketekunan secara keras.
TERUS BERTAHAN MEMBERIKAN HASIL
Para pemikir dunia,mereka yang tahu keadaan yang sebenarnya,selalu menekankan perubahan yang terjadi karena ketekunan.Nabi Muhammad mengatakan,”Tuhan beserta orang yang mau bertekun.”Shakespeare mengatakan kepada kita bahwa”Hujan yang terus menerus merusak marmer.”Nah,marmer itu keras,amat keras,tetapi tetes hujan yang kecil dan terus menerus menimpanya dapat merusaknya.”jatuhnya tetesan air bisa melubangi batu”
   Edmund Burke,negarawan besar,memberi kita sepotong nasehat.Ia juga percaya akan kekuatan prinsip ketekunan.ia berkata”Jangan pernah berputus asa,tetapi jika anda memang berputus asa,bekerjalah terus dalam keputusasaan.”