Minggu, 21 Juli 2013

PENGERTIAN TATA CARA SHOLAT TAHAJJUD

Sholat tahajjud adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari, di samping sholat wajib(sholat fardhu 5 waktu dan sholat jum’at). Adapun sholat sunnah apabila dikerjakan mendapatkan pahala, apabila tidak dikerjakan tidak berdosa. Sholat sunnah Tahajjud termasuk sholat sunnah mu’akad. Sholat sunnah ada 2 macam, yaitu :

    Sholat sunnah Mu’akad (sholat sunnah yang dikuatkan oleh syara’).
    Sholat sunnah Ghairu Mu’akad (sholat sunnah yang tidak mu’akad).

Adapun sholat tahajjud (sholat malam) itu, adalah suatu macam amal yang senantiasa dijadikan “Amalan Wirid” oleh Rasulullah SAW, para sahabat, “Ulama dan Sholihin”. Sedikitnya 2 rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas, waktunya mulai waktu Isya’, sampai terbitnya fajar. Sholat malam dapat disebut sholat Tahajjud, tetapi dengan syarat apabila dikerjakan sesudah bangun dari tidur malam, sekalipun tidurnya hanya sebentar. Jadi, kalau dikerjakan tanpa tidur lebih dahulu, maka tidak disebut sholat tahajjud, tetapi dinamakan sholat sunnah biasa seperti sholat Witir atau sholat Hajat dsb.

Pahala sholat tahajjud ini sangat besar, seperti yang terdapat dalam Al Qur’an surat Al Isra’ ayat 79 yang berbunyi :
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji”.(Al Isra’ :79).

1. Waktu untuk mengerjakan sholat tahajjud sama dengan waktunya sholat Isya’ sampai sepanjang malam, ini adalah saat-saat yang paling utama. Maka waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi 3 bagian :
a. Sepertiga Pertama, yaitu kira-kira dari jam 19.00 sampai dengan jam 22.00, ini saat utama.

b. Sepertiga Kedua, yaitu kira-kira dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00, ini saat paling utama.
c. Sepertiga Ketiga, yaitu kira-kira jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu Shubuh, ini adalah saat yang paling utama-utamanya.Demikian menurut Hadits Rasulullah SAW sebagai berikut:
Artinya :
“Perintah Allah SWT turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam. Lalu berseru, adakah orang-orang yang memohon (berdo’a) pasti Aku kabulkan, adakah orang yang meminta, pasti akan Ku beri dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Ku ampuni baginya, sampai tiba waktu Shubuh”.
Sabda Rasulullah SAW :
Artinya :
Dari Abu Hurairah : Tatkala ditanya oleh Nabi SAW : “Apakah sholat yang lebih utama selain sholat fardhu lima waktu?” Jawab beliau : ”Sholat tengah malam”. (Riwayat Muslim dan lainnya).
2. Manfaat Sholat Tahajjud
Dalam menunaikan sholat tahajjud, hasilnya bisa memberikan manfaat bagi orang yang mengerjakannya, yaitu keselamatan dan kesenangan dunia dan akhirat, yaitu antara lain sbb:
1. Wajahnya akan memancarkan cahaya keimanan.
2. Akan dipelihara oleh Allah SWT dirinya dari segala macam marabahaya.
3. Setiap perkataannya mengandung arti dan diturut oleh orang.
4. Akan mendapat perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalnya.
5. Dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya.
6. Diberi kitab amalnya ditangan kanannya.
7. Dimudahkan hisabnya.
8. Berjalan diatas shirath bagaikan kilat.
3. Kesimpulan Cara Sholat Tahajjud
Sholat tahajjud yang sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah 8 (delapan) rakaat ditambah witir 3 (tiga) rakaat, jadi jumlahnya 11 (sebelas) rakaat, dengan setiap 2 rakaat salam sekali. Jadi sholat tahajjud sebagaimana sholat sunnah biasa hanya dilakukan di waktu malam dan sesudah bangun dari ridur, sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW :
Artinya :
“Sholat malam itu adalah dua (rakaat), dua (rakaat), apabila kamu khawatir akan masuknya waktu Shubuh maka berwitirlah satu rakaat saja”. (HR. Bukhari Muslim)
4. Surat-surat Yang Dibaca
Mengenai surat-surat yang dibaca sesudah membaca Fatihah pada tiap-tiap rakaat boleh mana saja yang mudah, dalam Al Qur’an dinyatakan :
“…………bacalah oleh kamu apa-apa ayat yang mudah daripada Al Qur’an”. (Q.S. Al Muzammil : 20)
II. TATA CARA DAN BACAAN DALAM MENGERJAKAN SHOLAT TAHAJJUD
Setelah berwudhu, kemudian berdiri tegak ditempat yang suci menghadap kiblat. Khusyu’kan perasaan dan hati kita dipusatkan menghadap ke kiblat dihadapan Allah SWT, dan beserta niat dalam hati.
2. Kemudian Takbiratul Ihram
Mengangkat kedua tangan serta meletakkan ibu jari pada daun telinga, telapak tangan dihadapkan kearah kiblat seraya membaca “Allahu Akbar”, setelah membaca takbir, lantas tangan diletakkan di dada sebelah bawah diatas pusar perut, tangan kanan diatas tangan kiri dengan sedekap, kemudian membaca do’a Iftitah.
3. Bacaan Do’a Iftitah yaitu :
Artinya :
“Allah Maha Besar lagi Sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikian aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya, dan aku dari golongan orang Muslimin”.
4. Surat Al Fatihah
Sesudah membaca do’a Iftitah, kemudian membaca surat Fatihah, sbb :
Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”. (Q.S. Al Fatihah : 1-7)
5. Kemudian membaca salah satu surat yang ada di dalam Al Qur’an, misalnya surat Al Ikhlas
Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.(Q.S. Al Ikhlas : 1-4)Kemudian rakaat yang kedua sesudah membaca surat Al Fatihah, lalu membaca surat Al Kaafiruun
Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (Q.S. Al Kaafiruun : 1-6)
6. Ruku’
Selesai membaca surat, lalu mengangkat kedua belah tangan setinggi telinga, kemudian ruku’ dengan penuh khusyu’ seraya membaca “Allahu Akbar”, lalu badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut dan ditekankan antara punggung dan kepala supaya rata.
Pada waktu ruku’ membaca :
Artinya :
“Maha Suci Tuhan yang Maha Agung, serta segala pujian kepada-Nya”.
7. I’tidal
Selesai ruku’ bangkitlah kembali dengan tegak sambil mengangkat kedua belah tangan setinggi telinga sambil membaca :
Artinya :
“Allah mendengar orang yang memuji-Nya”.
Pada waktu berdiri tegak (I’tidal) seraya melepaskan kedua tangan disamping badan, terus membaca :
Artinya :
“Ya Allah Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan memenuhi segala barang yang Kau kehendaki sesudah itu”.
8. Sujud
Setelah I’tidal terus melakukan sujud (tersungkur ke bumi dengan meletakkan dahi ke bumi) sambil membaca :
artinya :
“Allah Maha Besar”
Maka pada waktu sujud membaca tasbih sbb :
Artinya :
“Maha Suci Allah, serta pujianku kepada-Nya”.
9. Duduk antara dua sujudSetelah sujud kemudian duduk seraya membaca
Artinya :
“Allah Maha Besar”
Maka pada waktu sujud membaca tasbih sbb :
Artinya :
“Maha Suci Allah, serta pujianku kepada-Nya”.
9. Duduk antara dua sujudSetelah sujud kemudian duduk seraya membaca
Artinya :
“Allah Maha Besar”
Lalu pada waktu duduk di antara dua sujud membaca :
Artinya :
“Ya Allah, ampunilah dosaku, dan belas kasihanilah aku dan luaskanlah aku, dan angkatlah derajatku, dan berilah rizqi kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku”.
10. Sujud Kedua
Setelah selesai membaca sebagaimana diatas, lalu sujud kembali sambil mengucapkan “Allahu Akbar”. Sujud kedua ini sama seperti sujud pertama, kembali membaca sebagaimana bacaan (tasbih), kemudian berdiri kembali sambil mengucapkan “Allahu Akbar”, kemudian untuk memulai rakaat yang kedua juga dengan bacaan Al Fatihah.
Selesai membaca al Fatihah, maka bacalah salah satu surat yang pendek, misalnya : Al Ashr, Al Falaq, An Naas. Setelah ruku’, I’tidal, sujud pertama, duduk diantara dua sujud, kemudian sujud kedua, yang mana bacaannya sama sebagaimana rakaat pertama. Tetapi, pada rakaat kedua ini, setelah menyelesaikan sujud kedua, kita tidak berdiri tegak sebagaimana pada akhir rakaat yang pertama, tetapi kita kembali duduk lagi, yaitu yang disebut duduk Tasyahud/tahyat akhir, maka sama
11. Duduk Tasyahud/Tahyat Akhir
Pada rakaat kedua ini, kita duduk untuk membaca tasyahud/tahyat akhir, dengan duduk kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, seraya membaca lafadznya tahyat akhir, yaitu :sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
Artinya :
“Segala kehormatan, keberkahan, kesejahteraan dan segala kebaikan bagi Allah, salam rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad SAW). Semoga keselamatan untuk kami dan untuk hamba-hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Ya Allah ! Limpahilah rahmat atas Nabi Muhammad dan atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berilah keberkahan atas penghulu kami Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya. Sebagaimana telah Engkau berikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji dan Maha Mulia”.
12. Salam
Setelah selesai tahyat akhir, kemudian salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri dengan membaca :Artinya :
“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap atas pada kamu sekalian”.
III. DO’A SESUDAH SHOLAT TAHAJJUD
Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa Rasulullah SAW, jika bangun tidur di tengah malam, kemudian ber Tahajjud, Beliau membaca do’a sebagai berikut :
Artinya :
“Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya, bagi-Mu lah segala puji, Engkau raja penguasa langit dan bumi. Bagi-Mu lah segala puji, pemancar cahaya langit dan bumi. Bagi-Mu lah segala puji, Engkaulah yang haq dan janji-Mu adalah benar, dan perjumpaan-Mu adalah hak benar, dan firman-Mu adalah benar, dan surga adalah benar, dan neraka adalah benar, dan Nabi Muhammad pun benar, demikian pula datangnya hari kiamat juga benar. Ya Allah, kepada-Mu aku menyerah, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku kembali, kepada-Mu pula aku mengadu, kepada-Mu pula aku mohon keputusan. Karena itu, ampunilah dosa-dosaku yang terdahulu serta yang akan dating, yang kusembunyikan maupun yang ku tampakkan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir, tiada Tuhan melainkan Allah yang patut disembah, serta tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”.
Sesudah membaca do’a tersebut di atas, maka perbanyaklah membaca Istighfar, adapun Istighfar yang biasa dibaca oleh Rasulullah SAW adalah
Artinya :
“Ya Allah, Engkaulah Tuhan kami, tiada Tuhan melainkan Engkau, Engkau Dzat yang telah menjadikan kami, dan kami adalah hamba Engkau, dan kamipun dalam ketentuan Engkau, serta janjimu sedapat yang kami kerjakan, kami mohon perlindungan-Mu dari kejahatan apa saja yang kami lakukan, kami mengakui kenikmatan yang telah Engkau limpahkan kepada kami dan kami juga mengakui akan dosa kami, karena itu berilah ampunan kepada kami, sesungguhnya tidak ada yang member pengampunan kecuali Engkau”.
Setelah itu bacalah do’a ini :
Artinya :
“Wahai Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat dan jauhkanlah kami dari siksa neraka”.
Maka setelah selesai membaca do’a-do’a tersebut sekiranya masih bisa menjalankan maka bacalah ayat-ayat Al Qur’an seperti : surat Al Ikhlash, surat Al Falaq, surat An Naas, surat Yaasiin atau membaca ayat kursi, dan mintalah dengan sesungguhnya di hadapan Allah SWT diwaktu sholat Tahajjud, atas segala yang engkau hajatkan (minta), Insya Allah dengan rahmat dan hidayah-Nya, Allah akan mengabulkan segala do’a yang engkau mohonkan.

Amiin…Allahumma Amiin. Yuks, mari kita sholat TAHAJJUD…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar